Indonesia menargetkan seluruh daerah bisa bebas penyakit malaria pada 2030. Simak capaian eliminasi, tantangan, sampai keberhasilan beberapa daerah menanggulangi penyakit malaria.
KOMPAS.com - Malaria merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit dalam nyamuk Anopheles.
Jika tidak ditangani dengan baik, parasit Plasmodium dalam nyamuk tersebut dapat bersifat mematikan.
Malaria umum ditemukan di negara tropis dan subtropis. Mengutip mayoclinic, terdapat 290 juta orang yang terkena malaria setiap tahunnya dengan jumlah kematian lebih dari 400.000 orang.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Nyamuk Malaria
Penting untuk mengetahui gejala malaria jika bepergian ke area yang rawan akan penyakit ini. Gejala malaria biasanya berkembang dalam kurun waktu 10-30 hari setelah infeksi terjadi.
Dalam beberapa kasus, gejala malaria baru akan timbul setelah beberapa bulan.
Gejala malaria meliputi:
Seseorang dapat terkena malaria akibat gigitan nyamuk Anopheles betina.
Kemudian, nyamuk tersebut akan menyalurkan parasit ke dalam pembuluh darah orang tersebut dan berkembang biak.
Baca juga: 7 Gejala Penyakit Malaria Ringan sampai Parah
Terdapat lima jenis parasit Plasmodium yang dapat menyebabkan malaria pada manusia.
Selain itu, malaria juga dapat menyebar melalui paparan darah yang telah terinfeksi, seperti:
Malaria banyak ditemukan di negara tropis dan subtropis, termasuk:
Tingkat risiko tergantung pada masing-masing negara, perubahan musim malaria, juga tindak pencegahan yang disiapkan untuk menghindari gigitan nyamuk.
Mereka yang cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena malaria, termasuk:
Banyak negara dengan tingkat risiko malaria tinggi diperburuk dengan kondisi kesulitan memperoleh akses untuk tindak pencegahan, penanganan medis, dan informasi.
Baca juga: 7 Gejala Malaria yang Perlu Diwaspadai
Diagnosis malaria dilakukan berdasarkan gejala yang timbul serta pemeriksaan laboratorium.
Dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui keberadaan parasit.
Selain itu, Dokter juga akan memeriksa jika ada antibodi anti parasit Plasmodium yang terbentuk.
Jika tidak segera diobati, gejala malaria yang timbul dapat menjadi lebih buruk dan bahkan menyebabkan kematian.
Menurut WHO, estimasi sebanyak 94 persen kematian akibat malaria terjadi di Afrika pada anak di bawah umur lima tahun.
Berikut beberapa komplikasi yang biasanya dikaitkan dengan kematian malaria.
Baca juga: Penyebab Malaria yang Perlu Diwaspadai
Malaria dapat ditangani dengan pengobatan antimalaria untuk membunuh parasit. Obat antimalaria yang paling umum adalah sebagai berikut.
Kombinasi obat tersebut adalah:
Kombinasi obat tersebut diberikan selama setidaknya tiga hari pada penderita anak-anak ataupun dewasa. Sementara itu, diberikan pil kina dan clindamycin selama seminggu untuk wanita hamil trisemester pertama.
Jika penderita mengalami malaria yang parah, penderita akan diobservasi di rumah sakit. Obat diberikan melalui suntikan selama 24 jam pertama. Setelah itu, obat diganti menjadi bentuk tablet.
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Malaria dan Penularannya
Jika akan bebergian ke negara atau daerah rawan malaria, hubungi dokter untuk mendapatkan obat pencegah malaria.
Melansir clevelandclinic, seseorang harus minum obat sebelum, selama, dan setelah perjalanan tersebut.
Selain itu, diperlukan tindak pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk. Turunkan risiko terkena malaria dengan cara berikut.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.