Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2021, 19:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sick Building Syndrome (SBS) adalah istilah untuk menggambarkan sejumlah alergi yang dapat menyerang sebagian pekerja kantor dalam satu gedung dan dapat perlahan menghilang saat mereka pergi.

Kondisi ini biasanya terjadi di perkantoran. Namun, sindrom ini dapat terjadi di gedung apapun.

Baca juga: Tips Bekerja di Kantor saat Pandemi

Gejala

Beberapa gejala seperti di bawah ini dapat timbul pada sebagian orang yang beraktivitas di gedung tersebut tanpa alasan yang jelas:

  • mual
  • iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan
  • kelelahan mental
  • sakit kepala
  • iritasi kulit
  • pusing.

Penyebab

Tidak diketahui apa yang menyebabkan timbulnya gejala.

Ragam gejala yang timbul dapat mengurangi efisiensi kerja dan meningkatkan ketidakhadiran pekerja.

Umumnya, penderita sindrom ini merasa lebih baik setelah meninggalkan gedung meskipun efek neurotoksin yang tersisa dapat terjadi.

Beberapa hal yang diduga menyebabkan sindrom ini dapat merupakan kombinasi dari hal berikut:

  • ventilasi yang buruk atau sistem pendingin udara yang tidak dirawat dengan baik
  • debu, asap, serat kain di udara
  • lampu terlalu terang atau berkedip
  • masalah kebersihan dan tata letak, seperti meja yang sesak.

SBS juga umumnya terjadi di kantor yang sifatnya terbuka.

Baca juga: Bisa Cegah Burnout saat WFH, Ini Pentingnya Manajemen Waktu Pribadi

Perawatan

Beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk meredakan gejala saat beraktivitas:

  • membuka ventilasi selebar mungkin
  • atur suhu sekitar 18 derajat Celcius dan jangan diubah
  • coba hindari stres atau tekanan
  • istirahat dari layar secara berkala
  • beristirahat sesekali dan menghirup udara segar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com