KOMPAS.com - Infeksi telinga terjadi ketika bakteri atau virus memengaruhi bagian telinga tepat di belakang gendang telinga.
Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan akibat penumpukan cairan di gendang telinga.
Baca juga: Infeksi Telinga: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya
Penyebab
Pada dasarnya, infeksi telinga terjadi ketika salah satu saluran Eustachius Anda menjadi bengkak atau tersumbat akibat penumpukan cairan di telinga.
Saluran Eustachius merupakan tabung kecil yang mengalir dari setiap telinga langsung ke bagian belakang tenggorokan.
Melansir Healthline, penyebab infeksi telinga atau penyumbatan saluran Eustachius meliputi:
- Alergi
- Kedinginan atau masuk angin
- Infeksi sinus
- Lendir atau cairan berlebih
- Merokok
- Kelenjar gondok yang terinfeksi atau bengkak
- Perubahan tekanan udara.
Faktor risiko
Berdasarkan Healthline, terdapat faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi telinga, antara lain:
- Anak-anak, karena anak kecil memiliki saluran eustachius yang pendek dan sempit
- Bayi yang diberi susu kemasan memiliki insiden infeksi telinga yang lebih tinggi daripada bayi yang diberi ASI
- Perubahan ketinggian dan iklim
- Paparan asap rokok
- Penggunaan dot
- Memiliki kondisi medis tertentu.
Baca juga: Infeksi Telinga Pada Anak: Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya
Gejala
Melansir Cleveland Clinic, berikut gejala infeksi telinga yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
- Rasa sakit atau nyeri pada bagian telinga
- Perasaan tekanan di dalam telinga yang menetap
- Kerewelan pada anak atau bayi muda
- Kehilangan nafsu makan
- Kurang tidur akibat rasa sakit yang memburuk saat berbaring
- Demam
- Terdapat cairan kuning, coklat, atau putih yang bukan kotoran telinga keluar dari dari telinga
- Gangguan pendengaran.
Lebih baik bagi Anda untuk segera menemui dokter jika mengalami gejala di atas untuk mencegah kondisi infeksi semakin memburuk.
Diagnosis
Berdasarkan Cleveland Clinic, berikut jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis infeksi telinga Anda, yaitu:
- Pemeriksaan gejala menggunakan otoskop
- Tes timpanometri, memeriksa cairan di telinga menggunakan tekanan udara
- Memeriksa pergerakan gendang telinga
- CT-scan, memastikan kemungkinan infeksi telah menyebab seperti ke tenggorokan dan saluran hidung
- Tes pendengaran.
Baca juga: Amankah Bersihkan Telinga Pakai Cotton Buds?
Jenis pemeriksaan di atas dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan infeksi telinga sehingga dokter dapat memberikan perawatan yang tepat.
Tipe
Infeksi telinga dapat dibedakan sesuai dengan tingkat keparahannya, yaitu:
- Infeksi telinga akut, terjadi dengan rasa sakit intens dalam waktu atau durasi yang singkat
- Infeksi telinga kronis, tidak pulih dengan cepat atau terjadi berkali-kali yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga bagian tengah dan dalam.
Perawatan
Berdasarkan Healthline, jenis perawatan akan tergantung dengan tingkat keparahan infeksi telinga yang meliputi:
- Kompres telinga yang sakit dengan handuk hangat
- Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC) seperti ibuprofen atau acetaminophen
- Gunakan obat tetes telinga OTC atau resep dokter untuk menghilangkan rasa sakit
- Resep antibiotik jika infeksi telinga tampaknya tidak membaik
- Pembedahan dapat menjadi pilihan jika infeksi telinga Anda tidak dihilangkan dengan jenis perawatan medis lainnya
- Dalam kasus yang melibatkan kelenjar gondok yang membesar, operasi pengangkatan kelenjar gondok mungkin diperlukan.
Komplikasi
Menurut Cleveland Clinic, meskipun jarang terjadi, infeksi telinga yang tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
Baca juga: Pernah Mengeluh Sakit Telinga? Waspadai Kondisi Medis Ini
- Hilangnya kemampuan pendengaran
- Tertundanya perkembangan kemampuan berbicara pada anak
- Kerusakan gendang telinga
- Penyebaran infeksi.
Pencegahan
Mengutip Healthline, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda untuk mencegah terjadinya infeksi telinga, antara lain:
- Sering mencuci tangan
- Berhenti merokok atau menghindari asap rokok
- Kontrol alergi yang Anda derita
- Pastikan tubuh Anda tetap hangat di cuaca yang dingin
- Berikan ASI pada bayi Anda atau menyusui dengan botol dalam sudut yang tegak
- Lakukan imunisasi atau vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.