Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sleep texting merupakan kondisi ketika Anda menggunakan ponsel untuk mengirim atau membalas pesan saat tidur.

Umumnya, orang lain yang menerima pesan dari Anda akan kesulitan memahami isinya.

Sleep texting kemungkinan besar terjadi ketika Anda tertidur berdekatan dengan ponsel yang menyala.

Baca juga: Gangguan Tidur Berjalan

Penyebab

Pada dasarnya terdapat beberapa skenario alasan sleep texting, antara lain:

  • Menerima atau mendengar notifikasi secara tidak langsung meminta tanggapan dari Anda yang sedang tertidur atau dalam keadaan setengah sadar
  • Mengalami mimpi menggunakan ponsel dan mengirimkan pesan ke seseorang
  • Melakukannya secara tiba-tiba dalam keadaan setengah sadar.

Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan Healthline, sleep texting dapat terjadi akibat faktor berikut:

  • Stres
  • Kelebihan aktivitas di siang hari
  • Kurang tidur
  • Genetika gangguan tidur
  • Perubahan jadwal tidur
  • Gangguan yang sering terjadi dalam tidur
  • Demam.

Diagnosis

Anda harus segera menemui dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sleep texting bersamaan dengan parasomnia yang berpotensi berbahaya.

Menurut Cleveland Clinic, parasomnia merupakan sekumpulan gejala gangguan tidur yang melibatkan gerakan, perilaku, emosi, persepsi, atau mimpi yang tidak wajar.

Baca juga: Gangguan Tidur

Pencegahan

Perlu diketahui bahwa sleep texting tidak menjadi masalah serius yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan atau kesejahteraan Anda.

Namun, menurut Healthline, sleep texting dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:

  • Matikan suara atau notifikasi ponsel
  • Letakkan ponsel jauh dari jangkauan ketika Anda ingin tidur
  • Hindari penggunaan ponsel sebelum jam tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com