Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2021, 15:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker dapat tumbuh pada bagian tubuh mana saja, termasuk pada lapisan pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Kanker yang terbentuk pada lapisan pembuluh darah dan pembuluh getah bening disebut dengan angiosarkoma.

Angiosarkoma menjadi salah satu jenis kanker yang cukup jarang terjadi.

Baca juga: Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Kanker Langka yang Menyerang Jantung

Angiosarkoma menyerang pembuluh getah bening yang menjadi bagian dari sistem daya tahan tubuh dan berperan untuk mengumpulkan, serta mengeluarkan bakteri, virus, dan produk limbah dari tubuh.

Angiosarkoma dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya lebih sering terjadi pada kulit di kepala dan leher.

Pada kasus yang jarang terjadi, angiosarkoma dapat muncul pada kulit atau bagian tubuh lain, misalnya pada payudara.

Selain itu, angiosarkoma juga dapat terbentuk pada jaringan yang lebih dalam, seperti pada hati atau jantung.

Kanker ini juga dapat berkembang pada bagian tubuh yang sebelumnya pernah diobati dengan terapi radiasi.

Gejala

Merangkum Sarcoma UK dan Mayo Clinic, berikut beberapa gejala angiosarkoma:

  • Area kulit keunguan yang menonjol dan terlihat seperti memar dan tidak kunjung sembuh
  • Lesi serupa dengan memar yang terus membesar
  • Lesi yang mungkin berdarah saat tergores atau terbentur
  • Pembengkakan pada kulit di sekitar lesi
  • Muncul benjolan atau pembengkakan pada jaringan lunak di bawah kulit, biasanya pada lengan atau kaki, yang berukuran lebih dari lima sentimeter
  • Area kulit yang bengkak atau benjol terasa sakit.

Baca juga: Liposarkoma

Penyebab

Mengutip Mayo Clinic, hingga saat ini penyebab angiosarkoma masih belum diketahui secara pasti.

Namun, kondisi ini diduga terjadi karena sel dalam pembuluh darah bermutasi, serta tumbuh secara cepat dan berlebihan (tidak terkendali).

Kondisi ini ini mengakibatkan sel-sel abnormal terus tumbuh ketika sel sehat mati dan terjadi penumpukan sel abnormal.

Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal tersebut dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh yang lain.

Faktor risiko

Dirnagkum dari National Cancer Institute dan DermNet NZ, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena angiosarkoma, yaitu:

  1. Berjenis kelamin laki-laki
  2. Orang dewasa
  3. Terkena limfedema, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan getah bening pada jaringan yang menyebabkan pembengkakan, biasanya di lengan atau kaki
  4. Memiliki riwayat menjalani terapi radiasi, seperti pengobatan untuk kanker payudara atau limfoma Hodgkin
  5. Paparan beberapa bahan kimia penyebab kanker, seperti vinil klorida dan arsenik.

Diagnosis

Melansir WebMD, untuk mendiagnosis angiosarkoma, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

Baca juga: Mengapa Kolesterol Tinggi Dapat Menyebarkan Sel Kanker?

  1. Biopsi
    Dokter akan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna mendeteksi keberadaan sel kanker dan memastikan diagnosis.
  2. Tes pencitraan
    Tes pencitraan, seperti MRI scan, CT scan, atau positron emission tomography (PET) dapat mendeteksi lokasi dan ukuran kanker secara tepat.

    Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat memberikan gambaran kepada dokter mengenai tingkat keparahan kanker, termasuk penyebaran sel kanker pada tubuh penderita.

Perawatan

Mengutip WebMD, penanganan untuk mengatasi angiosarkoma akan disesuaikan dengan lokasi, ukuran, dan penyebaran kanker pada tubuh penderita.

Metode penanganan yang dapat mengatasi angiosarkoma, di antaranya:

  • Pembedahan

Pembedahan sering kali merupakan penanganan utama untuk mengatasi angiosarkoma.

Metode ini bertujuan untuk mengangkat dan menghilangkan sel kanker secara keseluruhan, serta sebagian jaringan sehat yang mengelilinginya.

Metode ini tidak dapat dilakukan jika ukuran kanker sangat besar atau telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

  • Terapi radiasi

Metode penanganan ini menggunakan sinar energi tinggi, seperti sinar X dan proton, untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Baca juga: 5 Mitos Mengerikan Tentang Kanker yang Tak Perlu Anda Percaya Lagi

Terapi radiasi kerap digunakan pascaoperasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.

Penderita angiosarkoma yang tidak dapat menjalani prosedur operasi dapat melakukan metode terapi radiasi untuk mengatasi angiosarkoma.

  • Kemoterapi

Metode penanganan ini menggunakan obat atau zat kimia, baik secara oral ataupun disuntikkan melalui intravena, untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel kanker

Selain itu, kemoterapi dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi jika penderita angiosarkoma tidak dapat menjalani prosedur operasi.

Komplikasi

Dikutip dari Medscape, angiosarkoma yang tidak mendapat penanganan secara tepat dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:

  • Deep vein thrombosis
  • Perdarahan
  • Emboli paru
  • Sepsis.

Pencegahan

Menurut Medscape, tidak ada cara yang dapat mencegah angiosarkoma secara efektif karena penyebabnya yang masih belum diketahui secara pasti.

Namun, terdapat beberapa tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena kanker, termasuk angiosarkoma, yakni:

Baca juga: Mengapa Demam Bisa Membahayakan Pasien Kanker?

  1. Menghindari zat pemicu kanker, yaitu karsinogen
  2. Menerapkan gaya hidup sehat
  3. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau