KOMPAS.com - Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia, suatu kondisi yang menyebabkan radang paru-paru.
Gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat, di antaranya termasuk batuk, kesulitan bernapas, dan demam.
Penyebabnya dapat bervariasi, seperti infeksi dada bakteri, virus, atau jamur.
Baca juga: Bronkopneumonia: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Banyak kasus bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri.
Di luar tubuh, bakteri menular dan dapat menyebar di antara orang-orang yang berdekatan melalui bersin dan batuk.
Seseorang menjadi terinfeksi dengan menghirup bakteri. Penyebab bakteri umum bronkopneumonia meliputi:
Gejala bronkopneumonia terlihat seperti jenis pneumonia lainnya.
Kondisi ini sering dimulai dengan gejala mirip flu yang bisa menjadi lebih parah selama beberapa hari. Gejalanya meliputi:
Baca juga: 6 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Paru-paru
Gejalanya bisa sangat serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit lain.
Anak-anak dan bayi mungkin menunjukkan gejala yang berbeda.
Selain batuk yang menjadi gejala paling umum pada bayi, mereka mungkin juga merasakan:
Untuk mendiagnosis bronkopneumonia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat riwayat kesehatan seseorang terlebih dahulu.
Masalah pernapasan, seperti mengi, adalah indikasi khas bronkopneumonia.
Tetapi bronkopneumonia dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan pilek atau flu, yang terkadang membuat diagnosis menjadi sulit.
Jika dokter mencurigai bronkopneumonia, mereka dapat melakukan satu atau lebih dari tes berikut untuk mengkonfirmasi diagnosis atau menentukan jenis dan tingkat keparahan kondisi:
Baca juga: 19 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Paru-paru
Bronkopneumonia virus biasanya tidak memerlukan perawatan medis kecuali jika parah.
Kondisi ini biasanya membaik dengan sendirinya dalam dua minggu.
Bakteri atau jamur penyebab bronkopneumonia mungkin memerlukan pengobatan.
Dokter akan meresepkan antibiotik jika bakteri menjadi penyebab pneumonia.
Kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dalam tiga sampai lima hari setelah mulai konsumsi antibiotik.
Dalam kasus infeksi virus seperti influenza, dokter akan meresepkan antivirus untuk membantu mengurangi lamanya penyakit dan tingkat keparahan gejala.
Seseorang mungkin perlu rawat inap di rumah sakit jika infeksi menjadi parah dan pasien memenuhi salah satu kriteria berikut:
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Pentingnya Vaksinasi untuk Kesehatan Paru-paru
Perawatan di rumah sakit biasanya dilakukan dengan antibiotik dan cairan intravena (IV).
Jika kadar oksigen darah rendah, pasien mungkin menerima terapi oksigen untuk membantu oksigen kembali normal.
Komplikasi dari bronkopneumonia tergantung pada penyebab infeksi. Komplikasi umum dapat meliputi:
Vaksinasi dapat mencegah beberapa bentuk bronkopneumonia.
American Lung Association (ALA) merekomendasikan anak-anak berusia di bawah lima tahun dan orang dewasa berusia di atas 65 tahun harus menemui dokter untuk mendapatkan vaksinasi terhadap pneumonia pneumokokus, yang disebabkan oleh bakteri.
ALA juga merekomendasikan pencegahan lain seperti:
Baca juga: 5 Jenis Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.