KOMPAS.com - Penyakit Charcot Marie Tooth (CMT) adalah sekelompok kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan saraf.
Kerusakan ini sebagian besar berada di lengan dan kaki (saraf perifer).
CMT juga disebut sebagai neuropati motorik dan sensorik herediter.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai
Penyakit ini dapat menghasilkan otot yang lebih kecil dan lemah. Selain itu, juga mungkin menyebabkan penderitanya mengalami kehilangan sensasi dan kontraksi otot, serta kesulitan berjalan.
Deformitas kaki seperti hammertoes dan lengkungan tinggi juga sering terjadi.
Gejala biasanya dimulai pada kaki dan tungkai, tetapi dapat memengaruhi tangan dan lengan.
Gejala CMT dapat bervariasi dari orang ke orang. Namun, biasanya gangguan ini berawal di kaki dan tungkai.
Seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat memengaruhi tangan dan lengan.
Biasanya gejala pertama kali muncul pada remaja dan dewasa muda. Gejala umum meliputi:
CMT disebabkan oleh kelainan bawaan pada salah satu dari banyak gen yang bertanggung jawab untuk perkembangan saraf perifer. Kesalahan ini berarti saraf menjadi rusak seiring berjalannya waktu.
Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf
Melansir NHS, seorang anak dengan CMT mungkin mewarisi kesalahan genetik yang bertanggungjawab atas kondisi tersebut dari salah satu atau kedua orang tuanya.
CMT disebabkan oleh berbagai kesalahan genetik yang berbeda dan diwariskan dalam cara yang berbeda pula.
Selain itu, peluang menurunkan CMT ke anak dapat bergantung pada kesalahan genetik spesifik yang dibawa penderita dan pasangan.
Selama pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan memeriksa:
Dokter juga mungkin akan melakukan beberapa tes, seperti:
Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?
Saat ini, belum ada obat untuk CMT. Namun, perawatan dapat membantu meringankan gejala, membantu mobilitas, dan meningkatkan kemandirian serta kualitas hidup orang dengan kondisi tersebut.
Perawatan dapat termasuk:
Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.