Hidrops Fetalis

KOMPAS.com - Hidrops fetalis adalah kondisi serius yang mengancam keselamatan pada janin atau bayi yang baru lahir.

Kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan abnormal di jaringan di sekitar paru-paru, jantung, perut, atau di bawah kulit.

Bayi yang lahir dengan hidrops fetalis mungkin memerlukan transfusi darah dan perawatan lain untuk menghilangkan kelebihan cairan.

Baca juga: Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

Tipe

Berdasarkan Children’s Hospital, terdapat 2 tipe hidrops fetalis yang tergantung pada penyebab kondisi tersebut, yaitu:

• Hidrops fetalis non-imun, terjadi ketika kondisi atau penyakit lain mengganggu kemampuan bayi untuk mengatur cairan
• Hidrops fetalis imun terjadi ketika golongan darah ibu dan janin tidak cocok satu sama lain sehingga sistem kekebalan ibu dapat menyerang dan menghancurkan sel darah merah bayi.

Gejala 

Menurut Healthline, Ibu hamil mungkin mengalami gejala berikut jika janin mengalami hidrops fetalis, antara lain:

• Kelebihan cairan ketuban
• Plasenta tebal atau besar yang tidak normal
• Janin memiliki limpa, jantung, atau hati yang membesar
• Terdapat cairan yang mengelilingi jantung atau paru-paru janin yang dapat diamati selama USG.

Bayi yang lahir dengan hidrops fetalis juga memiliki gejala sebagai berikut:

• Kulit pucat
• Memar
• Pembengkakan kronis, terutama di perut
• Pembesaran hati dan limpa
• Sulit bernapas
• Penyakit kuning parah.

Baca juga: 7 Gejala Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir dan Penyebabnya

Diagnosis 

Diagnosis hidrops fetalis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

• USG atau selama pemeriksaan kehamilan rutin
• Pengambilan sampel darah janin untuk menilai tingkat keparahan kondisi
• Amniosentesis atau pengambilan cairan ketuban untuk pengujian lebih lanjut
• Ekokardiografi janin yang dapat mendeteksi masalah pada struktural jantung.

Perawatan 

Melansir Children’s Hospital, perawatan hidrops fetalis akan tergantung pada penyebabnya.

Kondisi ini umumnya tidak dapat diobati selama kehamilan.

Namun, dokter dapat melakukan hal berikut dalam situasi tertentu, antara lain:

• Memberikan transfusi darah bayi untuk membantu meningkatkan kemungkinan bayi akan bertahan hidup sampai lahir
• Mendorong kelahiran bayi lebih awal untuk memberi bayi kesempatan terbaik untuk bertahan hidup.

Setelah lahir, perawatan mungkin termasuk:

• Bantuan untuk pernapasan menggunakan oksigen ekstra atau mesin pernapasan mekanis
• Pengangkatan cairan berlebihan dari ruang di sekitar paru-paru dan perut menggunakan jarum
• Resep obat untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan.