Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2022, 15:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah masalah paru-paru pada bayi yang baru lahir.

Kondisi ini menyebabkan beberapa jam pertama kehidupan seorang bayi mengalami kesulitan bernapas atau pernapasan yang sangat cepat.

Pada umumnya, TTN tidak berlangsung lama atau kurang dari 24 jam.

Baca juga: Mengenal TTN, Gangguan Pernapasan pada Bayi Baru Lahir

Namun, bayi dengan kondisi ini tetap harus diawasi dengan ketat di rumah sakit dan mungkin membutuhkan oksigen ekstra selama beberapa hari.

Penyebab

Berdasarkan Healthline, penyebab pasti Transient tachypnea of the newborn (TTN) tidak selalu diketahui.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh ketidakmampuan paru-paru bayi yang baru lahir untuk mengeluarkan atau menyerap cairan ketuban selama dan setelah melahirkan.

Faktor risiko 

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan Transient tachypnea of the newborn (TTN), meliputi:

  • Dilahirkan dengan operasi sesar
  • Dilahirkan dari ibu yang menderita diabetes
  • Persalinan pervaginam yang cepat
  • Bayi laki-laki
  • Bayi yang lahir dengan berat lahir lebih besar.

Gejala 

Menurut Kids Health, gejala Transient tachypnea of the newborn (TTN) termasuk:

  • Pernapasan yang sangat cepat
  • Sesak napas
  • Suara dengusan saat bayi menghembuskan napas
  • Lubang hidung melebar atau kepala terayun-ayun
  • Mengalami retraksi
  • Kulit kebiruan di sekitar mulut dan hidung.

Baca juga: Transient Tachypnea of the Newborn (TTN): Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Perawatan

Diagnosis 

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis Transient tachypnea of the newborn (TTN), yaitu:

  • Rontgen dada, mengambil gambar dada dan mendeteksi cairan di dalam paru-paru
  • Oksimetri nadi, mengukur kadar oksigen dalam darah
  • Hitung darah lengkap untuk memeriksa tanda-tanda infeksi.

Perawatan 

Bayi dengan Transient tachypnea of the newborn (TTN) akan diawasi dengan ketat dan mungkin dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) atau kamar perawatan khusus.

Dokter akan memeriksa detak jantung bayi, laju pernapasan, dan kadar oksigen untuk memastikan aliran pernapasan dan kadar oksigen yang normal.

Melansir Kids Health, berikut beberapa bentuk perawatan lainnya yang dapat digunakan untuk menangani TTN, antara lain:

  • Bantuan pernapasan dengan tabung oksigen
  • Penggunaan continuous positive airway pressure (CPAP) untuk mencegah paru-paru bayi tidak mengalami kolaps
  • Cairan infus (IV) yang dapat menjaga bayi tetap terhidrasi sekaligus mencegah gula darah turun terlalu rendah.

Jika bayi Anda menderita TTN dan Anda ingin menyusui, bicarakan dengan dokter tentang cara memompa dan menyimpan ASI sampai bayi Anda siap untuk menyusu.

Bayi akan mendapatkan ASI atau susu formula melalui selang atau tabung khusus.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Setelah itu, bayi Anda dapat pulang ke rumah jika pernapasannya sudah kembali normal dan telah menyusu dengan baik selama 24 jam.

Pencegahan 

Pada dasarnya, tidak ada cara untuk secara definitif mencegah Transient tachypnea of the newborn (TTN).

Namun, berdasarkan Healthline, Anda dapat mengurangi risiko TTN dengan cara sebagai berikut:

  • Konsumsi makanan sehat selama kehamilan yang mencakup buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
  • Menemui dokter secara teratur untuk pemeriksaan prenatal
  • Berhenti merokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau