Dokter Spesialis Paru Mayapada Hospital Kuningan. www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Kanker paru merupakan penyakit akibat terjadinya pembelahan sel yang tidak terkendali pada saluran napas.
Paru merupakan organ pada rongga dada yang berperan dalam sistem pernapasan yaitu menyerap oksigen untuk masuk kedalam tubuh saat kita menarik napas dan melepaskan karbon dioksida ketika kita menghembuskan napas.
Kondisi sel pada saluran napas yang membelah secara abnormal dapat menyebabkan kanker menjadi bertambah besar dan mengganggu sistem pernapasan.
Selain itu, sel kanker juga dapat menyebar dan membuat kerusakan pada organ tubuh lainnya.
Baca juga: Bagaimana Asap Rokok Bisa Picu Kanker Paru-Paru?
Kanker pada paru yang berawal dari saluran napas disebut kanker paru primer.
Sementara itu, kanker yang menyebar ke paru-paru dari organ tubuh lain disebut sebagai kanker paru-paru sekunder atau metastasis kanker di paru.
Berdasarkan gambaran morfologinya, secara garis besar kanker paru dibagi menjadi:
Jenis kanker paru-paru yang diderita pasien menentukan perawatan yang akan diberikan.
Seseorang dengan kanker paru-paru mungkin tidak memiliki gejala apapun hingga stadium lanjut.
Gejala yang muncul kadang dapat menyerupai gejala dari infeksi pernapasan.
Beberapa gejala yang timbul dapat meliputi:
Baca juga: Kanker Paru-Paru Mengintai Siapa Saja, Begini Cara Mencegahnya
Seiring waktu, seseorang juga mungkin juga mengalami gejala yang lebih berat, seperti:
Asap rokok merupakan penyebab terbesar dalam terjadinyakanker paru, baik pada perokok ataupun orang yang terpapar asap rokok.
Namun, kanker paru juga dapat terjadi pada seseorang yang tidak pernah merokok dan yang tidak pernah terpapar sekalipun dalam waktu lama.
Dalam kasus ini, tidak ada penyebab jelas dari kanker paru.
Beberapa faktor risiko dari kanker paru-paru, yaitu:
Dokter akan melakukan biopsi, yaitu pengambilan jaringan untuk dianalisis di laboratorium untuk menentukan jenis kanker.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-paru?
Beberapa pemeriksaan lain, yaitu:
Penanganan akan bergantung kepada berbagai faktor, seperti:
Beberapa pilihan pengobatan yang dilakukan meliputi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.