Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 06/10/2020, 15:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gendang telinga pecah adalah keadaan di mana terdapat lubang atau robekan pada jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga luar dengan telinga tengah.

Gendang telinga dapat disebut juga sebagai membran timpani.

Gendang telinga sendiri memiliki fungsi menerima getaran suara dari luar untuk kemudian dihantarkan ke pusat penangkap suara yang disebut dengan koklea atau rumah siput.

Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Maka dari itu, gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Gendang telinga pencah juga dapat membuat telinga tengah menjadi rentan terhadap infeksi.

Gejala gendang telinga pecah

Melansir Mayo Clinic, gendang telinga yang pecah biasanya sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan.

Pada kondisi bebas infeksi, gendang telinga biasanya bisa menutup dengan sendirinya.

Tetapi, terkadang membutuhkan tambalan atau perbaikan bedah untuk menyembuhkan.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala gendang telinga pecah yang bisa diwaspadai:

  • Sakit telinga yang bisa mereda dengan cepat
  • Keluar cairan seperti lendir, berisi nanah atau berdarah dari telinga
  • Kehilangan pendengaran
  • Denging di telinga (tinnitus)
  • Sensasi berputar (vertigo)
  • Mual atau muntah yang bisa terjadi akibat vertigo

Hubungi dokter jika Anda mengalami tanda atau gejala gendang telinga pecah di atas.

Ini penting mengingat telinga bagian tengah dan dalam Anda terdiri dari struktur halus yang sensitif terhadap cedera atau penyakit.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Jika gendang telinga dipastikan pecah permanen, bagian-bagian itu lebih mudah terserang kuman dan mengalami infeksi yang menyakitkan.

Penyebab gendang telinga pecah

Ada beragam hal yang bisa menjadi penyebab gendang telinga pecah atau berlubang.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Infeksi telinga tengah (otitis media)

Infeksi telinga tengah sering kali menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah.

Tekanan dari cairan ini bisa menyebabkan gendang telinga pecah.

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

2. Barotrauma

Barotrauma adalah tekanan yang diberikan pada gendang telinga saat tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara di lingkungan tidak seimbang.

Jika tekanannya besar, gendang telinga Anda bisa pecah.

Barotrauma paling sering disebabkan oleh perubahan tekanan udara yang berhubungan dengan perjalanan udara.

Peristiwa lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan secara tiba-tiba dan mungkin gendang telinga pecah, termasuk selam scuba dan hembusan langsung ke telinga, seperti benturan kantung udara mobil.

3. Suara atau ledakan keras (trauma akustik)

Suara atau ledakan keras, seperti dari ledakan atau tembakan yang pada dasarnya adalah gelombang suara yang sangat kuat dapat pula menyebabkan gendang telinga pecah.

4. Benda asing di telinga

Benda kecil, seperti kapas, cutton buds, atau jepit rambut, dapat menusuk atau merobek gendang telinga.

5. Trauma kepala yang parah

Cedera kepala parah, seperti patah tulang dasar tengkorak dapat pula menyebabkan dislokasi atau kerusakan pada struktur telinga tengah dan dalam, termasuk gendang telinga.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Diagnosis gendang telinga pecah

Melansir Health Line, dokter dapat menggunakan sejumlah cara untuk menentukan apakah Anda mengalami pecah gendang telinga atau tidak.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Sampel cairan

Di mana dokter akan menguji cairan yang mungkin bocor dari telinga Anda untuk mencari infeksi.

Seperti diketahui, infeksi mungkin saja menyebabkan gendang telinga pecah.

2. Ostoskopi

Dalam pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan perangkat khusus dengan cahaya (otoskop) untuk melihat ke dalam liang telinga Anda.

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

3. Tes audiologi

Dalam tes ini, dokter akan menguji jangkauan pendengaran dan kapasitas gendang telinga Anda.

4. Timpanometri

Tes timpanometri dilakukan dokter dengan menggunakan alat khusus timpanomer.

Alat ini dimasukkan ke telinga Anda untuk menguji respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan.

Jika Anda memerlukan pemeriksaan atau perawatan yang lebih khusus untuk gendang telinga yang pecah, dokter umum bisa jadi akan merujuk Anda ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).

Cara mengobati gendang telinga pecah

Kondisi gendang telinga yang berlubang tak boleh disepelakan karena gendang telinga yang terbuka merupakan sumber dari infeksi berulang dan gangguan pendengaran.

Perawatan untuk gendang telinga pecah terutama dirancang untuk menghilangkan rasa sakit dan menghilangkan atau mencegah infeksi.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati gendang telinga pecah yang bisa dilakukan:

1. Menambal robekan

Jika telinga Anda tidak sembuh dengan sendirinya, dokter mungkin akan menambal gendang telinga yang pecah.

Penambalan gendang telinga dilakukan dengan menggunakan kertas khusus.

Tambalan tersebut akan mendorong membran timpani untuk tumbuh kembali bersama.

2. Pemberian antibiotik

Antibiotik dapat membersihkan infeksi yang mungkin menyebabkan pecahnya gendang telinga.

Antibiotik juga diperlukan untuk melindungi Anda dari berkembangnya infeksi baru dari perforasi.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral atau obat tetes telinga.

Anda mungkin juga diminta untuk menggunakan kedua bentuk pengobatan tersebut.

3. Operasi

Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi mungkin diperlukan untuk menambal lubang di gendang telinga.

Perbaikan bedah gendang telinga yang berlubang disebut timpanoplasti.

Selama timpanoplasti, ahli bedah akan mengambil jaringan dari area lain di tubuh Anda dan mencangkokkannya ke lubang di gendang telinga yang pecah.

Sementara itu, untuk pengobatan rumahan, Anda bisa meredakan nyeri gendang telinga pecah dengan obat penghilang rasa sakit dan panas.

Menempatkan kompres hangat dan kering di telinga beberapa kali dalam sehari dapat pula membantu meredakan rasa nyeri tersebut.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Untuk meningkatkan proses penyembuhan, Anda juga disarankan untuk tidak pernah menahan bersin maupun terlalu sering membuang ingus di hidung ketika pilek.

Pasalnya, meniup hidung dapat menciptakan tekanan di telinga Anda.

Tekanan yang meningkat ini bisa menyakitkan dan memperlambat penyembuhan gendang telinga Anda.

Jangan pernah juga menggunakan obat tetes telinga yang dijual bebas kecuali dokter menganjurkannya.

Jika gendang telinga Anda pecah, cairan dari obat tetes ini bisa masuk jauh ke dalam telinga dan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau