Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hiperlipidemia, Masalah Kesehatan Akibat Kelebihan Lemak

Kompas.com - 29/02/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Hiperlipidemia adalah ketikdaseimbangan lemak dalam darah akibat tingginya kadar kolesterol (LDL) dan trigliserida.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hiperlipidemia, simak ulasan singkat mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut.

Baca juga: Sayur Apa untuk Menurunkan Kolesterol yang Aman Dikonsumsi?

Apa gejala hiperlipidemia?

Dilansir dari Healthline, tanda atau gejala hiperlipidemia biasanya tidak dirasakan sebelum penderita mengalami komplikasi, seperti serangan jantung atau stroke.

Komplikasi tersebut bisa terjadi akibat kadar kolesterol yang tinggi memicu penumpukan plak di arteri sehingga menghambat aliran darah.

Karena gejala hiperlipidemia umumnya tidak dirasakan atau terlambat disadari, ada baiknya untuk menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam batas normal.

Kadar kolesterol total yang normal yaitu kurang dari 200 mg/dl. Sementara itu, trigliserida normal pada orang dewasa di bawah 150 mg/dl (setelah makan).

Anda dapat melakukan tes kolesterol dan trigliserida secara berkala setiap lima tahun sekali untuk mengetahui potensi masalah medis tertentu.

Apa penyebab hiperlipidemia?

Penyebab hiperlipidemia yaitu tingginya kadar lemak dalam darah, baik berasal dari kolesterol maupun trigliserida.

Beberapa faktor risiko yang menyebabkan kolesterol dan trigliserida tinggi, antara lain:

  • Pola makan yang tidak seimbang, seperti terlalu banyak konsumsi makanan menggandung lemak, terutama lemak jenuh
  • Jarang berolahraga
  • Kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok
  • Konsumsi alkohol berlebihian
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, sindrom ovarium poliklistik (PCOS), dan penyakit hati
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya pil KB, diuretik, kortikosteroid, dan obat untuk HIV.
  • Riwayat keluarga juga bisa menjadi faktor penyebab hiperlipidemia.

Baca juga: 7 Makanan untuk Menurunkan Trigliserida, Termasuk Bawang Putih

Pengidap hiperlipidemia akibat faktor keturunan biasanya mengalami gejala penyakit kardiovaskular di masa kanak-kanak, meliputi nyeri dada, kram betis, luka pada jari kaki yang tidak kunjung sembuh, dan serangan jantung.

Selain itu, penderita juga dapat mengalami gejala serangan stroke termasuk kesulitan berbicara dan kelumpuhan pada satu sisi wajah di usia muda.

Bagaimana cara mengatasi hiperlipidemia?

Perubahan gaya hidup adalah cara pertama mengatasi hiperlipidemia. Berikut beberapa gaya hidup yang dapat diadaptasi untuk mengatasi hiperlipidemia:

  • Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung, seperti buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, daging unggas tanpa kulit, dan biji-bijian utuh
  • Membatasi makanan mengandung lemak trans, misalnya kue kering, keurpuk, gorengan,dan makanan ringan lainnya
  • Konsumsi makanan tinggi omega-3, seperti ikan salmon, mackerel, biji kenari, dan biji rami
  • Memperbanyak asupan serat dengan mengonsumsi gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran
  • Menjaga berat badan ideal dengan melakukan aktivitas fisik dan rutin olahraga
  • Berhenti merokok dan membatasi minuman beralkohol.

Apabila perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengatasi hiperlipidemia, dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti statin untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida.

Obat untuk mengobati hiperlipidemia lainnya yaitu fibrat, niasin, dan suplemen omega-3.

Baca juga: Apakah Trigliserida dan Kolesterol Sama? Berikut Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com