Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi pada Anak Disebabkan Apa? Berikut 5 Daftarnya

Kompas.com - 27/04/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Alergi dapat membuat anak mengalami berbagai kondisi medis, seperti bersin, gatal, mata merah, dan gejala asam. Lantas tahukah Anda, alergi pada anak disebabkan oleh apa?

Ternyata, alergi pada anak bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu:

  1. Keturunan
  2. Ras
  3. Usia
  4. Jenis kelamin
  5. Faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok, asap industri, dan makanan tertentu.

Untuk lebih jelasnya, simak penyebab alergi pada anak berikut.

Baca juga: Mengapa Alergi Memburuk di Malam Hari

Alergi pada anak disebabkan apa?

Alergi adalah reaksi ketika sistem kekebalan tubuh merespons zat asing atau substansi yang disebut alergen.

Anak-anak termasuk kelompok usia yang rentan mengalami alergi, mulai dari alergi terhadap makanan, binatang peliharaan, dan obat yang membuat si kecil merasa tidak nyaman.

Sebagai pencegahan, orangtua perlu mengetahui alergi pada anak disebabkan apa saja.

Dokter spesialis anak RS UI dr. Andina Nirmala Pahlawati Sp.A mengatakan, penyebab utama alergi pada anak yang utama yaitu faktor ras, keturunan, jenis kelamin, dan usia.

“Pasien ras kaukasian level imunoglobulin E lebih rendah dari ras kulit hitam, dari sini menjelaskan kemungkinan adanya faktor ras terjadi kemungkinan alergi lebih besar lagi,” kata Andina, dilansir dari Antara, Kamis (25/4/2024).

Faktor penyebab alergi juga ditemukan dari adanya keturunan orang tua yang memiliki riwayat alergi. Apabila kedua orang tua memiliki alergi, anak memiliki potensi 60-90 persen akan menderita alergi yang sama.

Sementara jika salah satu orang tua saja yang memiliki alergi, kemungkinan anak juga memiliki alergi berkurang sekitar 30-50 persen. Namun, juga ada 12 persen anak yang tetap memiliki bakat alergi meskipun orang tua tidak memiliki riwayat alergi.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Alergi pada Anak secara Alami

Pada faktor risiko jenis kelamin, Andina menyebut anak laki-laki cenderung memiliki antibodi immunoglobulin E yang lebih banyak dibanding perempuan. Namun, kondisi ini bisa berbanding terbalik saat anak memasuki usia dewasa muda.

“Usia tertentu juga bisa memiliki manifestasi dari reaksi alergi tergantung dari usia berapa ia terpajan,” tambahnya.

Faktor risiko lainnya yang mengakibatkan anak bisa menderita alergi adalah faktor lingkungan.

Aninda mengatakan, anak yang terpajan asap rokok atau menjadi perokok pasif memiliki serum immunoglobulin E yang lebih tinggi sehingga memiliki risiko alergi lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak terpajan asap rokok di rumahnya.

Selain asap rokok, asap polusi dari kendaraan dan industri juga memiliki kemungkinan besar untuk meningkatkan risiko alergi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau