Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2021, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alice in wonderland syndrome merupakan salah satu kondisi langka yang menyebabkan perubahan persepsi dan disorientasi.

Kondisi ini dapat mempengaruhi banyak indera, termasuk penglihatan, sentuhan, dan pendengaran.

Baca juga: Gejala Autisme pada Anak Usia 4 Tahun

Gejala

Pada umumnya, gejala Alice in wonderland syndrome akan berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam yang akan berbeda pada setiap penderitanya.

Melansir Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala yang biasanya terjadi pada sindrom ini, yaitu:

  • Mengalami migrain atau sakit kepala pada satu sisi bagian kepala
  • Bagian tubuh atau benda-benda di sekitar Anda terlihat lebih besar, lebih kecil, lebih jauh, atau lebih dekat dari kondisi aslinya
  • Kehilangan kontrol anggota badan atau kehilangan koordinasi
  • Waktu terasa berjalan lebih cepat atau lebih lambat dari seharusnya
  • Sensitif terhadap suara sehingga sering mendengar bunyi aneh atau bising

Penyebab

Berdasarkan MedicineNetAlice in wonderland syndrome diyakini tidak terkait dengan masalah mata, halusinasi, atau penyakit mental.

Akan tetapi, sindrom ini disebabkan oleh perubahan cara otak dalam merasakan lingkungan dan bagaimana tubuh Anda terlihat.

Melansir Healthline, walaupun belum ada penyebab khusus yang dipastikan, berikut beberapa kondisi yang kemungkinan dapat menjadi penyebab Alice in wonderland syndrome, antara lain:

Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?

  • Trauma kepala
  • Genetik atau riwayat keluarga
  • Migrain
  • Sakit kepala
  • Penyakit Infeksi
  • Stres
  • Efek samping obat-obatan
  • Epilepsi
  • Depresi
  • Stroke
  • Tumor otak

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, memiliki migrain, infeksi, dan genetik keluarga dianggap dapat meningkatkan risiko.

Migrain diyakini menjadi penyebab Alice in wonderland syndrome yang paling umum pada orang dewasa.

Sedangkan pada anak-anak, sindrom ini sering disebabkan oleh penyakit infeksi.

Diagnosis

Alice in wonderland syndrome sangat sulit untuk menerima diagnosis yang tepat. Hal ini karena sifat sindrom ini yang singkat yaitu hanya berlangsung beberapa menit atau jam.

Berdasarkan Healthline, berikut beberapa prosedur yang kemungkinan dapat membantu diagnosis terhadap kondisi ini, yaitu:

Baca juga: Penyebab Autisme dan Faktor Risikonya

  • MRI, menghasilkan gambar yang sangat detail dari organ dan jaringan tubuh, termasuk otak
  • Elektroensefalografi (EEG),mengukur aktivitas listrik otak
  • Tes darah, mendeteksi virus atau infeksi yang dapat menyebabkan gejala

Perawatan

Pada dasarnya, tidak ada perawatan khusus untuk Alice in wonderland syndrome.

Menurut Healthline, cara terbaik untuk mengatasi atau mencegah gejala sindrom ini adalah dengan menangani faktor-faktor penyebabnya, antara lain:

  • Mengingat sifatnya yang singkat, Anda dapat beristirahat dan menunggu hingga gejala membaik atau menghilang
  • Mengobati penyebab sindrom, seperti migrain, sakit kepala, atau lainnya
  • Mengobati infeksi
  • Melakukan meditasi dan relaksasi untuk mengendalikan stres
  • Menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat

Perlu diketahui bahwa Alice in wonderland syndrome memang tidak berbahaya. Akan tetapi, mengalami kondisi ini akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Oleh karena itu, segera hubungi dan lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk penanganan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau