Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2021, 19:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Listeriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria.

Infeksi ini dapat berdampak serius terhadap wanita hamil, orang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca juga: Mengenal Infeksi Listeria akibat Kontaminasi Bakteri di Jamur Enoki

Gejala

Jika terpapar bakteri listeria, gejala yang mungkin timbul adalah:

  • demam
  • panas dingin
  • nyeri otot
  • mual
  • diare

Gejala akan mulai timbul beberapa hari setelah makan makanan yang terkontaminasi. Namun, bisa jadi terjadi sekitar 30 hari atau lebih sebelum gejala infeksi pertama muncul.

Jika infeksi telah menyebar ke sistem saraf, beberapa gejalanya meliputi:

  • sakit kepala
  • leher kaku
  • kebingungan atau perubahan kewaspadaan
  • kehilangan keseimbangan
  • kejang

Pada kehamilan dan bayi yang baru lahir

Selama kehamilan, infeksi listeria kemungkinan hanya akan memunculkan gejala ringan pada ibu.

Namun, bagi bayi terdapat konsekuensi yang berbahaya, bahkan hingga kematian.

Gejala infeksi listeria pada bayi yang baru lahir bisa jadi tidak disadari, tapi dapat meliputi:

Baca juga: Penyakit Listeria: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

  • tidak terlihat nafsu makan
  • rewel
  • demam
  • muntah
  • kesulitan bernapas

Penyebab

Bakteri ini paling sering ditemukan dalam makanan yang meliputi:

  • susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi
  • keju lunak seperti camembert dan brie
  • olahan daging yang tidak dimasak dengan benar
  • melon
  • sayur mentah

Selain itu, seseorang juga dapat terkena listeriosis dari:

  • orang lain yang sedang memiliki listeriosis, misalnya makan makanan yang disiapkan penderita sebelum mereka mencuci tangan
  • kontak dekat dengan hewan ternak, terutama domba dan sapi yang akan melahirkan

Diagnosis

Jika mengkonsumsi sesuatu yang terkontaminasi atau tidak diolah dengan baik dan mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter.

Selain itu, jika mengalami demam tinggi, sakit kepala parah, leher kaku, bingung atau sensitif terhadap cahaya, segera cari perawatan darurat.

Baca juga: 3 Cara Menjaga Si Kecil yang Baru Lahir Dari Paparan Virus dan Bakteri

Hal ini dapat mengindikasikan timbulnya bakteri meningitis, komplikasi infeksi listeria yang mengancam jiwa.

Untuk mendiagnosis listeriosis, dokter kemungkinan akan melakukan tes darah atau tes cairan tulang belakang.

Faktor Risiko

Orang yang memiliki kekebalan tubuh baik cenderung memiliki potensi yang rendah terhadap paparan infeksi listeria.

Mereka yang lebih rentan terkena listeriosis meliputi orang yang:

  • sedang hamil
  • berusia lebih 65 tahun
  • menggunakan obat penekan kekebalan tubuh, seperti prednison atau obat lain yang diresepkan untuk mengobati penyakit autoimun
  • tengah menjalani pengobatan untuk mencegah penolakan transplantasi organ
  • mengidap HIV atau AIDS
  • menderita diabetes
  • menderita kanker atau sedang menjalani kemoterapi
  • memiliki penyakit ginjal atau menjalani dialisis
  • memiliki alkoholisme atau penyakit hati

Komplikasi

Sebagian besar kasus infeksi listeria tergolong ringan sehingga tidak dapat disadari.

Namun, dalam beberapa kasus infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti:

Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri

  • infeksi darah umum
  • peradangan selaput dan cairan di sekitar otak (meningitis)

Perawatan

Listeriosis ditangani tergantung pada seberapa parah gejala dan kesehatan penderita secara keseluruhan.

Jika gejala yang timbul ringan dan penderita dalam keadaan sehat, pengobatan mungkin tidak diperlukan.

Dokter mungkin hanya akan menginstruksikan penderita untuk istirahat di rumah dengan tindak lanjut yang ketat.

Namun, jika gejala yang timbul tergolong berat, penderita mungkin akan dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit dan menerima antibiotik melalui cairan intravena (IV).

Bagi wanita yang sedang hamil, bayi dalam kandungan akan diawasi secara ketat. Setelah sang bayi lahir, dokter akan segera memberikannya antibiotik.

Fase penyembuhan akan tergantung dari tingkat keparahan. Jika masih tergolong ringan, hanya akan memakan waktu sekitar tiga sampai lima hari.

Akan tetapi, akan dibutuhkan waktu hingga sekitar enam minggu jika infeksi listeria tergolong parah.

Pencegahan

Lakukan hal-hal berikut untuk terhindar dari infeksi listeria:

Baca juga: Memahami Cara Kerja Antibiotik dalam Membasmi Infeksi Bakteri

  • Jaga kebersihan. Cuci tangan secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun sebelum atau sesudah menyiapkan makanan.
    Setelah memasak, gunakan air panas dan sabun untuk mencuci peralatan, talenan, dan permukaan yang digunakan untuk mempersiapkan makanan lainnya.
  • Gosok sayuran mentah dengan menyeluruh. Gunakan sikat sayuran di bawah air mengalir untuk membersihka sayuran mentah.
  • Masak makanan dengan teliti. Gunakan termometer makanan untuk memastikan hidangan daging, unggas, dan telur telah dimasak pada suhu yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau