KOMPAS.com - Batu kelenjar air liur atau sialolithiasis, merupakan batu kecil yang terbentuk di kelenjar ludah dalam mulut yang dapat menghambat aliran air liur.
Kondisi ini terbentuk ketika bahan air liur bercampur dengan zat kimia di kelenjar ludah mengapur atau mengkristal pada saluran yang dilewati air liur.
Batu kelenjar air liur umumnya terbentuk pada kelenjar sumandibula, yaitu kelenjar yang terdapat di bawah tulang rahang dan mengeluarkan air liur di bawah lidah.
Baca juga: Mengenal Batu Amandel, Salah Satu Penyebab Bau Mulut
Batu ini dapat menyebabkan kelenjar ludah membengkak dan terasa sakit sehingga diperlukan perawatan untuk mengatasinya.
Gejala utama dari batu kelenjar air liur adalah rasa sakit di wajah, mulut, atau leher yang memburuk ketika sedang makan.
Hal ini disebabkan kelenjar ludah menghasilkan air lur untuk memudahkan makan sehingga saluran air liur yang tersumbat menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Gejala umum lainnya meliputi:
Dirangkum dari Web MD dan Healthline, batu kelenjar air liur terbentuk ketika bahan kimia dalam air liur menumpuk di saluran atau kelenjar air liur.
Umumnya bahan kimia dalam air liur tersebut mengandung kalsium, seperti kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang dapat mengkristal dan membentuk batu.
Batu-batu ini pun memiliki ukuran berkisar dari beberapa milimeter hingga lebih dari dua sentimeter.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Batu Amandel secara Alami maupun Medis
Jika batu-batu ini kemudian menyumbat saluran air liur maka terjadi penumpukan air liur di kelenjar dan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah.
Meskipun penyebab pasti penumpukan air liur masih belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap produksi air liur, yaitu:
Mengutip Healthline, dokter atau dokter gigi akan melakukan pemeriksaan terhadap kepala dan leher untuk memeriksa pembengkakan kelenjar ludah dan batu saluran air liur.
Sialendoskopi dapat digunakan sebagai alat diagnosis untuk melihat bagian dalam kelenjar dan saluran air liur.
Dokter juga dapat menggunakan sialografi untuk mendeteksi adanya gangguan pada kelenjar dan saluran air liur.
Selain itu, tes pencitraan, seperti sinar-X, ultrasound, atau CT scan pada wajah juga dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat karena batu dapat terlihat lebih jelas.
Terdapat beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi batu kelenjar air liur, di antaranya:
Baca juga: 9 Cara Mudah Meredakan Mulut Kering
Dikarenakan penyebab batu kelenjar air ludah belum diketahui secara pasti maka tindakan pencegahan dilakukan untuk mengurangi risiko terbentuknya batu.
Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terbentuknya batu kelenjar air ludah:
Baca juga: 6 Penyebab Mulut Kering pada Penderita Diabetes dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.