Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2021, 09:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Glaukoma adalah kondisi kerusakan saraf optik yang sering disebabkan oleh tekanan tinggi atau tidak normal di mata Anda.

Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa dan menjadi salah satu penyebab utama kebutaan bagi lansia.

Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Jenis

Mengutip WebMD, glaukoma dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Jenis utama

  • Glaukoma sudut terbuka
    Merupakan jenis glaukoma paling umum yang terjadi ketika struktur di mata terlihat normal, tetapi cairan tidak mengalir keluar seperti yang seharusnya.
  • Glaukoma sudut tertutup
    Cairan tidak mengalir normal karena ruang pembuangan antara iris dan kornea terlalu sempit sehingga dapat menyebabkan penumpukan tekanan di mata secara mendadak.

Jenis lainnya

  • Secondary glaucoma
    Terjadi saat kondisi lain seperti katarak atau diabetes menyebabkan tekanan tambahan pada mata.
  • Normal-tension glaucoma
    Terdapat bintik-bintik buta dalam penglihatan atau saraf optik yang rusak meskipun tekanan mata masih berada dalam kisaran rata-rata.
  • Pigmentary glaucoma
    Sedikit pigmen atau bagian berwarna dari mata masuk ke dalam cairan di dalam mata sehingga menyumbat saluran drainase.

Gejala

Berdasarkan WebMD, gejala glaukoma akan bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi Anda, antara lain:

Baca juga: Penyebab Glaukoma dan Cara Mencegahnya

  • Terdapat bintik-bintik buta yang tidak merata
  • Kelainan mata seperti tunnel vision dalam tahap lanjut
  • Sakit kepala
  • Sakit mata
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan kabur
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mata merah

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk mencegah terjadinya komplikasi glaukoma. .

Penyebab

Dilansir dari Mayo Clinic, glaukoma dapat terjadi akibat faktor-faktor berikut:

  • Kerusakan saraf optik
  • Peningkatan tekanan di mata
  • Penumpukan cairan di dalam mata
  • Sistem drainase mata yang tidak berfungsi dengan baik
  • Infeksi mata yang parah
  • Penyumbatan pembuluh darah di dalam mata
  • Kondisi peradangan

Faktor risiko

Berkaitan dengan penyebab glaukoma, risiko Anda mengalami kondisi ini akan semakin tinggi jika:

Baca juga: 5 Gejala Glaukoma Sesuai Jenisnya

  • Berusia lanjut atau di atas 60 tahun
  • Riwayat keluarga dengan glaukoma
  • Kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau anemia
  • Menderita rabun jauh atau rabun dekat
  • Memiliki kornea yang tipis
  • Riwayat cedera mata atau jenis operasi mata tertentu
  • Penggunaan obat kortikosteroid, terutama obat tetes mata dalam waktu lama

Diagnosis

Selain meninjau riwayat kesehatan Anda, menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa tes lain untuk mendiagnosis glaukoma, yaitu:

  • Pemeriksaan mata yang komprehensif
  • Tes tonometri, pengukuran tekanan intraokular
  • Tes pencitraan, menguji kerusakan saraf optik
  • Tes bidang visual, memeriksa kemampuan penglihatan
  • Pachymetry, mengukur ketebalan kornea
  • Gonioscopy, memeriksa sudut saluran drainase

Perawatan

Menurut Mayo Clinic, dampak dari glaukoma tidak dapat disembuhkan.

Meski begitu, perawatan dan kontrol ke dokter secara reguler dapat memperlambat bahkan mencegah kehilangan penglihatan, terutama jika kondisi ini masih dalam tahap awal.

Dilansir dari WebMD, berikut perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi glaukoma, antara lain:

Baca juga: 7 Obat Glaukoma dan Efek Sampingnya

  • Resep obat tetes mata, mengatur produksi cairan di mata atau meningkatkan aliran keluar sehingga tekanan pada mata menurun
  • Resep obat oral, memperbaiki drainase atau memperlambat pembentukan cairan di mata
  • Operasi laser, meningkatkan aliran cairan dari mata atau menghentikan penyumbatan cairan sesuai dengan jenis glaukoma yang Anda derita.
  • Bedah mikro, membuat saluran baru untuk mengalirkan cairan dan mengurangi tekanan mata

Pencegahan

Menurut Mayo Clinic, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda dalam mencegah kehilangan penglihatan atau memperlambat perkembangan glaukoma, yiatu:

  • Lakukan pemeriksaan mata komprehensif secara teratur
  • Ketahui riwayat kesehatan mata keluarga Anda
  • Olahraga teratur dengan aman
  • Gunakan resep obat tetes mata secara teratur
  • Gunakan pelindung mata untuk mengurangi risiko cedera
  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang
  • Hindari merokok
  • Perhatikan kadar konsumsi kafein Anda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau