KOMPAS.com - Penglihatan yang jernih dan bening tentu adalah dambaan banyak orang. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat lensa mata menjadi buram.
Salah satunya adalah katarak. Kondisi yang dimaksud katarak terjadi ketika protein di mata membentuk gumpalan yang mencegah lensa untuk mengirimkan gambar yang jelas ke retina.
Seiring waktu kondisi ini dapat berkembang dan menyebabkan lensa mata yang keruh atau penglihatan kabur.
Baca juga: Katarak: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Menurut Cleveland Clinic, katarak merupakan bagian umum dari proses penuaan mata. Beberapa gejala yang dirasakan penderita katarak, antara lain:
Berdasarkan Healthline, terdapat beberapa penyebab yang dapat mendasari katarak, seperti:
Selain itu, risiko Anda mengalami katarak akan semakin tinggi jika berada di usia lanjut dan keluarga yang memiliki riwayat katarak.
Baca juga: 8 Penyebab Katarak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Perlu diketahui bahwa terdapat berbagai jenis katarak. Menurut Healthline, katarak dapat diklasifikasikan berdasarkan area dan caranya berkembang di mata, yaitu:
Dilansir dari Cleveland Clinic berikut jenis-jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis terhadap katarak, antara lain:
Baca juga: Cara Mencegah Katarak pada Penderita Diabetes Tanpa Obat
Pada dasarnya, cara untuk mengatasi katarak adalah dengan melakukan operasi.
Melalui operasi, dokter akan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa implan buatan yang disesuaikan dengan bentuk dan kebutuhan penglihatan Anda.
Melansir Cleveland Clinic, terdapat berbagai jenis operasi katarak yang dapat dilakukan, meliputi:
Selain itu, jika Anda tidak tertarik atau tidak memungkinkan untuk melakukan operasi, kemungkinan dokter akan merekomendasikan kacamata atau pelindung mata lainnya yang sesuai dengan kondisi.
Mengutip Healthline, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko mengalami katarak, di antaranya:
Baca juga: 8 Penyebab Infeksi Mata dan Cara Mengobatinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.