KOMPAS.COM - Kusta adalah penyakit menular yang menyebabkan luka parah pada kulit dan kerusakan saraf di lengan, kaki, serta area kulit di sekitar tubuh.
Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan cacat parah bagi pengidapnya.
Kusta menjadi salah satu penyakit tertua yang tercatat dalam sejarah.
Baca juga: Kenali Gejala Kusta, Penyakit Infeksi Menular yang Kerap Terabaikan
Kusta disebabkan oleh jenis bakteri yang tumbuh lambat, yakni Mycobacterium leprae (M. leprae).
Tidak jelas persis bagaimana kusta ditularkan.
Ketika penderita kusta batuk atau bersin, mereka dapat menyebarkan droplet yang mengandung bakteri M. leprae dan dapat dihirup orang lain.
Kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi riskan menularkan kusta.
Kusta sendiri tidak menyebar melalui kontak biasa dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau duduk bersebelahan.
Ibu hamil dengan kusta tidak dapat menularkannya kepada bayinya yang belum lahir.
Kusta juga tidak ditularkan melalui kontak seksual.
Gejala kusta utamanya memengaruhi kulit, saraf, dan selaput lendir.
Gejala kusta di kulit meliputi:
Baca juga: 4 Fakta Tentang Kusta, Gejalanya Mirip dengan Penyakit Kulit Lain
Gejala yang ditimbulkan oleh kerusakan saraf adalah:
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit pada selaput lendir adalah:
Kusta dapat dikenali dengan munculnya bercak-bercak pada kulit yang terlihat lebih terang atau lebih gelap dari kulit normal.
Terkadang area kulit yang terkena berwarna kemerahan.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan mengambil sampel kulit atau saraf melalui biopsi untuk dilakukan tes mikroskopis.
Terkadang dilakukan juga tes lain untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit kulit lainnya.
Kusta diobati dengan kombinasi antibiotik. Biasanya dua atau tiga antibiotik digunakan secara bersamaan.
Hal ini lumrah disebut terapi multiobat. Strategi ini membantu mencegah perkembangan resistensi antibiotik oleh bakteri, yang mungkin terjadi karena lamanya pengobatan.
Baca juga: Hari Kusta Sedunia, Penanganannya Terkendala Stigma Masyarakat
Perawatan dan pengobatan kusta biasanya berlangsung antara satu hingga dua tahun. Penyakit ini dapat disembuhkan jika pengobatan selesai sesuai resep.
Jika dirawat karena kusta, penting untuk:
Jika tidak diobati, komplikasi dari kusta bisa meliputi:
Komplikasi lain yang kadang-kadang dapat terjadi adalah:
Cara terbaik untuk mencegah kusta adalah dengan menghindari kontak dekat jangka panjang dengan orang yang terinfeksi kusta yang tidak atau belum diobati.
Baca juga: 3 Gejala Kusta yang Paling Mudah Dikenali, Jangan Sampai Salah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.