KOMPAS.com - Stenosis katup pulmonal merupakan penyempitan katup yang terletak di antara bilik jantung kanan bawah (ventrikel kanan) dan arteri paru-paru (arteri pulmonal).
Saat katup jantung menyempit, penutup katup dapat menjadi tebal atau kaku. Kondisi ini mengurangi aliran darah melalui katup.
Baca juga: Stenosis Spinal (Tulang Belakang)
Umumnya, anak dengan stenosis pulmonal tidak memiliki gejala. Jika semakin parah, baru akan ada gejala yang timbul.
Gejala paling umum dapat meliputi:
Gejala pada stenosis pulmonal bisa merupai kondisi kesehatan lainnya. Pastikan untuk segera menemui dokter jika memunculkan gejala berikut agar dapat didiagnosis.
Stenosis katup pulmonal merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum. Belum diketahui jelas penyebab pastinya.
Saat masih berada dalam rahim, katup paru pada bayi tidak berkembang dengan baik.
Katup pulmonal terdiri dari tiga bagian jaringan tipis yang disebut flaps (cusp).
Cusp membuka dan menutup pada setiap detak jantung dan memastikan darah bergerak ke arah yang benar.
Baca juga: Stenosis Mitral
Pada stenosis katup pulmonal, satu atau lebih katup kaku atau tebal Bahkan, dapat menyatu dengan satu sama lain.
Akibatnya, katup tidak terbuka sepenuhnya.
Dokter akan bertanya perihal gejala dan riwayat kesehatan anak. Lalu, melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merujuk anak ke ahli jantung pediatrik.
Beberapa tes yang mungkin dijalani, meliputi hal di bawah ini.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat stenosis pulmonal, di antaranya sebagai berikut.
Baca juga: Berbeda dengan Wanita, Inilah Tanda-tanda Penyakit Jantung pada Pria
Umumnya, stenosis pulmonal ringan tidak memerlukan pengobatan.
Beberapa bayi dengan kondisi ini akan membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) hingga membaik.
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan dapat meliputi hal di bawah ini.
Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.