Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2021, 20:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Endometriosis adalah kondisi tumbuhnya jaringan dinding rahim (endometrium) di luar rahim.

Endometriosis umumnya tumbuh di sekitar ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul.

Pada kasus yang jarang, jaringan mirip endometrium dapat ditemukan di luar area organ panggul.

Baca juga: Waspadai Nyeri Haid yang Mengarah pada Gejala Endometriosis

Penyebab

Meskipun penyebab pasti endometriosis belum dipastikan, penyebab yang disinyalir memengaruhi kondisi ini antara lain:

  • Menstruasi mundur
  • Transformasi sel peritoneum 
  • Implantasi bekas luka bedah
  • Transportasi sel endometrium
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa faktor menempatkan seseorang pada risiko lebih besar terkena endometriosis, seperti:

  • Tidak pernah melahirkan
  • Mulai menstruasi sejak usia dini
  • Mengalami menopause di usia yang lebih tua
  • Siklus menstruasi yang pendek 
  • Periode menstruasi berat yang berlangsung lebih dari tujuh hari
  • Memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh atau paparan estrogen seumur hidup yang lebih besar
  • Indeks massa tubuh rendah
  • Satu atau lebih kerabat (ibu, bibi, atau saudara perempuan) dengan endometriosis
  • Setiap kondisi medis yang mencegah keluarnya darah dari tubuh selama periode menstruasi
  • Gangguan pada saluran reproduksi
  • Endometriosis biasanya berkembang beberapa tahun setelah timbulnya menstruasi (menarche).

Baca juga: Gejala Endometriosis

Gejala

Nyeri adalah gejala utama endometriosis. Orang yang terkena endometriosis akan mengalami gejala nyeri berikut:

  • Kram atau nyeri di perut bagian bawah mulai satu atau dua minggu sebelum menstruasi 
  • Nyeri ketika sedang atau setelah berhubungan seksual
  • Sakit saat buang air kecil
  • Nyeri saat buang air besar
  • Nyeri panggul atau punggung bawah jangka panjang yang dapat terjadi kapan saja dan berlangsung selama 6 bulan atau lebih.

Gejala lain dari endometriosis meliputi:

  • Pendarahan menstruasi yang berat atau perdarahan di antara periode haid
  • Infertilitas.

Endometriosis bisa tidak menunjukkan gejala apapun.

Beberapa wanita dengan banyak jaringan di panggul mereka tidak merasakan sakit sama sekali, sementara beberapa wanita dengan penyakit yang lebih ringan mengalami sakit parah.

Diagnosis

Temui dokter segera jika memiliki tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan endometriosis.

Tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. 

Pasien akan diperiksa dengan salah satu dari tes ini untuk membantu mendiagnosis penyakit:

Baca juga: Kenali Gejala Endometriosis dan Komplikasinya

  • USG transvaginal
  • Laparoskopi panggul
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI).

Perawatan

Saat ini tidak ada obat untuk endometriosis.

Meski demikian, terdapat beberapa pilihan perawatan untuk meredakan gejala, seperti:

  • Latihan dan teknik relaksasi
  • Pereda nyeri yang dijual bebas, ibuprofen (Advil), naproxen (Aleve), dan acetaminophen (Tylenol)
  • Resep obat penghilang rasa sakit, jika diperlukan, untuk rasa sakit yang lebih parah.

Selain itu, terdapat juga terapi hormon dalam bentuk obat-obatan yang dapat menghentikan endometriosis agar tidak semakin parah.

Terapi dapat diberikan berupa pil, semprotan hidung, atau suntikan. Hanya wanita yang tidak berusaha hamil yang bisa menjalani terapi ini.

Beberapa jenis terapi hormon juga akan mencegah kehamilan, obat ini meliputi:

  • Pil KB 
  • Pil progesteron, suntikan, IUD
  • Obat agonis gonadotropin
  • Obat antagonis gonadotropin.

Dokter dapat merekomendasikan operasi jika pasien mengalami sakit parah yang tidak membaik dengan perawatan lain. Pilihan operasi antara lain:

Baca juga: Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

  • Laparoskopi 
  • Laparotomi  
  • Histerektomi.

Komplikasi

Endometriosis dapat menyebabkan masalah kehamilan. Namun, kebanyakan wanita dengan gejala ringan masih bisa hamil.

Komplikasi lain dari endometriosis meliputi:

  • Nyeri panggul jangka panjang yang mengganggu aktivitas sosial dan pekerjaan
  • Kista besar di ovarium dan panggul yang dapat pecah (ruptur)

Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan endometriosis dapat menyumbat usus atau saluran kemih.

Sangat jarang, kanker dapat berkembang di area pertumbuhan jaringan setelah menopause.

Pencegahan

Melansir Women Health, terdapat beberapa kiat untuk mencegah endometriosis, yakni dengan:

  • Bicarakan dengan dokter tentang metode pengendalian kelahiran hormonal, seperti pil dengan dosis estrogen yang lebih rendah
  • Berolahraga secara teratur 
  • Hindari alkohol dalam jumlah besar
  • Hindari minuman yang banyak mengandung kafein.

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Seks karena Endometriosis, Coba 5 Tips Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau