KOMPAS.com - Gangguan makan merupakan kondisi yang berkaitan dengan kesehatan mental yang kompleks.
Oleh karena itu, penderita gangguan makan membutuhkan bantuan dari ahli medis atau psikologis untuk mengatasinya.
Baca juga: Gangguan Makan: Penyebab dan Jenisnya
Faktor risiko
Gangguan makan adalah penyakit yang kompleks. Meskipun kita tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya, kondisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor.
Mengutip Healthline, risiko memiliki gangguan makan dapat menjadi lebih tinggi akibat beberapa faktor sebagai berikut:
- Masa pubertas
- Mengalami gangguan kecemasan atau depresi
- Memiliki trauma
- Genetika, peneliti percaya bahwa gangguan makan dapat terjadi secara turun-temurun
- Ciri kepribadian, seseorang yang impulsif, perfeksionisme, dan neuroticisme memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan
- Pengaruh lingkungan atau preferensi budaya, dapat memberikan tekanan untuk menjadi kurus.
Tipe
Melansir Healthline, gangguan makan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
- Binge eating disorder atau makan berlebihan
- Anoreksia nervosa, menganggap diri kelebihan berat badan, bahkan jika pada kenyataan bahwa Anda sangat kurus
- Bulimia nervosa, cenderung berkembang selama masa remaja yang menyebabkan Anda sering makan dalam jumlah besar dalam jangka waktu tertentu
- Pica, mendambakan zat non-makanan, seperti es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen, atau tepung jagung
- Rumination disorder, memuntahkan kembali makanan yang sebelumnya telah dikonsumsi, dan kemudian menelannya kembali
- Avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID), kurangnya minat makan atau tidak menyukai bau, rasa, warna, tekstur, atau suhu tertentu
- Purging disorder, melakukan perilaku seperti muntah atau olahraga berlebihan untuk mengontrol berat badan atau bentuk tubuh
- Night eating syndrome, sering makan berlebihan setelah bangun dari tidur.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai
Gejala
Berdasarkan Everyday Health, berikut gejala umum gangguan makan yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- Sangat sensitif dan memikirkan tentang berat badan, lemak, atau kalori
- Menghindari makanan favorit
- Lebih nyaman makan sendirian untuk menghindari penilaian orang lain mengenai porsi makan Anda
- Berolahraga berlebihan dengan mengabaikan tanda-tanda cedera atau kelelahan
- Menilai terdapat banyak masalah pada tubuh
- Memberi perhatian berlebihan pada tubuh orang lain.
Diagnosis
Melansir Verywell, dokter dapat menggunakan berbagai evaluasi fisik dan psikologis serta tes laboratorium untuk menentukan diagnosis Anda, termasuk:
- Pemeriksaan fisik
- Tes laboratorium, termasuk hitung darah lengkap, tes fungsi hati, ginjal, dan tiroid, urinalysis, rontgen, dan elektrokardiogram
- Evaluasi psikologis, mencakup pertanyaan pribadi tentang perilaku makan, kebiasaan olahraga, dan citra tubuh
Komplikasi
Gangguan makan yang terjadi secara berkelanjutan dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Baca juga: Gejala Bulimia, Gangguan Makan Karena Takut Gemuk
- Tulang keropos
- Kehilangan dan kelemahan otot, termasuk di otot jantung
- Anemia
- Dehidrasi kronis yang dapat menyebabkan gagal ginjal
- Kulit kering dan rambut rontok
- Pencernaan yang lambat
- Pingsan, kelelahan, dan kelemahan secara keseluruhan
- Ketidakteraturan menstruasi atau hilangnya libido
- Depresi
Perawatan
Mengobati gangguan makan umumnya melibatkan dokter perawatan primer, kesehatan mental, dan ahli gizi.
Melansir Everyday Health, berikut beberapa jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan makan, yaitu:
- Psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif untuk mengenali kebiasaan yang tidak sehat dan belajar menggantinya dengan yang lebih baik
- Konseling nutrisi, mengembangkan rencana makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan pribadi
- Resep obat-obatan seperti antidepresan, membantu mengendalikan kecemasan atau pikiran yang tidak sehat
- Rawat Inap, diperlukan jika gangguan makan mengakibatkan masalah kesehatan serius lainnya
Pencegahan
Berdasarkan Everyday Health, risiko gangguan makan dapat dikurangi dengan cara berikut:
Baca juga: 3 Penyebab Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai
- Mempelajari tentang tanda, gejala, dan risiko gangguan makan
- Menghindari diet ketat dan perilaku penurunan berat badan yang tidak sehat
- Menghindari self-talk negatif dan belajar menghargai fungsi tubuh
- Mencari bantuan jika terjadi masalah dalam perilaku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.