KOMPAS.com - Sinusitis adalah kondisi umum yang didefinisikan sebagai infeksi hidung atau peradangan pada sinus paranasal.
Meskipun tidak nyaman dan menyakitkan, sinusitis dapat pulih tanpa bantuan medis.
Namun, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala sinusitis yang parah dan berkelanjutan.
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Sakit Kepala Akibat Migrain dan Sinusitis
Jenis
Sinusitis dapat terjadi secara akut atau kronis akibat virus, bakteri, jamur, alergi, dan reaksi autoimun.
Melansir Healthline, berikut jenis-jenis sinusitis berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
- Sinusitis akut, memiliki durasi terpendek yaitu gejala selama 1-4 minggu yang disebabkan oleh Infeksi virus, bakteri, atau alergi musiman
- Sinusitis subakut, gejala dapat berlangsung hingga 3 bulan yang umumnya terjadi dengan infeksi bakteri atau alergi musiman
- Sinusitis kronis, gejala berlangsung lebih dari 3 bulan yang terjadi akibat infeksi bakteri, alergi persisten atau masalah struktural hidung.
Faktor risiko
Siapa saja dapat mengalami sinusitis atau infeksi sinus.
Namun, menurut Healthline, kondisi medis dan faktor risiko tertentu lainnya dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkannya, seperti:
- Septum hidung yang menyimpang yaitu antara lubang hidung kanan dan kiri Anda bergeser secara tidak merata ke satu sisi
- Pertumbuhan tulang di hidung
- Polip hidung, pertumbuhan non-kanker di hidung
- Riwayat alergi
- Sistem kekebalan tubuh lemah
- Merokok
- Infeksi saluran pernapasan
- Cystic fibrosis, suatu kondisi yang menyebabkan lendir kental menumpuk di paru-paru
- Infeksi gigi
- Perjalanan pesawat dapat membuat Anda terpapar kuman dengan konsentrasi tinggi.
Baca juga: Sinusitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala
Gejala akan tergantung pada berapa lama sinusitis berlangsung dan tingkat keparahan gejalanya.
Melansir Medical News Today, gejala sinusitis dapat termasuk:
- Keluarnya cairan dari hidung yang mungkin berwarna hijau atau kuning
- Terasa ada lendir yang mengalir di bagian belakang tenggorokan
- Nyeri wajah
- Hidung tersumbat atau meler
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Bau mulut
- Demam
- Sakit kepala
- Berkurangnya kemampuan indera penciuman dan perasa
- Nyeri dan bengkak di sekitar mata, hidung, pipi, dan dahi
- Sakit gigi.
Diagnosis
Segera temui dokter jika mengalami gejala sebagai berikut:
- Bertahan lebih dari 10 hari tanpa membaik
- Gejala yang tidak hilang dengan obat bebas (OTC)
- Perubahan penglihatan atau pembengkakan di sekitar mata
- Gejala yang semakin memburuk setelah membaik beberapa waktu
- Demam yang berlangsung lebih lama dari 3-4 hari atau dengan suhu tinggi.
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Begini Cara Membedakan Sinusitis dan Pilek Biasa
Berdasarkan Medical New Today, diagnosis sinusitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Diskusi mengenai gejala
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Menggunakan endoskop untuk melihat ke dalam saluran hidung
- MRI atau CT scan untuk memeriksa masalah struktural
- Tes alergi untuk mengidentifikasi kemungkinan pemicu.
Jika gejalanya menetap, kemungkinan Anda perlu menemui spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk pemeriksaan lebih mendalam.
Perawatan
Dilansir dari Medical News Today, perawatan sinusitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Perawatan medis
- Resep antibiotik jika sinusitis diakibatkan oleh infeksi bakteri dan virus
- Operasi dilakukan jika jika sinusitis kronis tidak membaik dengan jenis perawatan lainnya untuk membersihkan sinus, memperbaiki septum yang menyimpang, atau menghilangkan polip.
Baca juga: 7 Gejala Sinusitis dan Penyebabnya
Perawatan rumahan
- Istirahat yang cukup dengan kepala dan bahu terangkat di atas bantal
- Bilas dan bersihkan saluran hidung dengan air garam atau larutan garam
- Kompres bagian wajah dan dahi Anda dengan handuk hangat untuk mengurangi rasa sakit akibat tekanan sinus
- Minum air dan jus agar tetap terhidrasi dan membantu mengencerkan lendir, meredakan sakit kepala atau tekanan di dahi dan pipi
- Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen
- Menghirup uap dengan meletakkan handuk hangat dan lembab di wajah atau hirup uap dari semangkuk air panas yang mengandung beberapa tetes minyak kayu putih
- Kortikosteroid hidung yang dijual bebas yaitu jenis semprotan hidung yang dapat mengurangi peradangan hidung dan sinus.
Pencegahan
Sinusitis dapat berkembang setelah pilek, flu, atau reaksi alergi.
Oleh karena itu, menurut Healthline, terdapat langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko sinusitis seperti:
- Dapatkan suntikan vaksin flu setiap tahun
- Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
- Cuci tangan secara teratur
- Batasi paparan terhadap asap, bahan kimia, serbuk sari, dan alergen atau iritan lainnya
- Minum obat antihistamin untuk mengobati alergi dan pilek
- Hindari kontak dengan orang lain yang memiliki infeksi pernapasan aktif, seperti pilek atau flu.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Sinusitis Sesuai Kondisi Penyakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.