KOMPAS.com - Pada umumnya, penis bengkok merupakan kondisi yang cukup umum dan tidak perlu dikhawatirkan.
Beberapa pria memiliki penis yang melengkung ke samping, ke atas atau ke bawah saat ereksi.
Namun, kondisi ini dapat menjadi mengkhawatirkan apabila kelengkungan pada penis Anda mengganggu hubungan seksual dan terasa sakit saat ereksi.
Baca juga: Penis Bengkok, Normal atau Tidak?
Saat Anda terangsang secara seksual, darah mengalir ke ruang di dalam penis yang berbentuk seperti spons, mengembang dan membuat penis menjadi kaku.
Penis yang bengkok umumnya terjadi ketika ruang-ruang tersebut tidak mengembang secara merata akibat perbedaan normal dalam anatomi penis.
Menurut Mayo Clinic, kemungkinan penyebab penis bengkok meliputi:
Berdasarkan Healthgrades, gejala penis bengkok dapat tergantung dengan kondisi yang mendasarinya sebagai berikut:
Baca juga: 8 Bentuk Penis, Manakah yang Tak Normal?
Dalam beberapa kasus, penis bengkok dapat terjadi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan kondisi serius yang harus segera dievaluasi dalam keadaan darurat.
Mengutip Mayo Clinic, penis yang bengkok umumnya tidak memerlukan perawatan.
Namun, jika Anda memiliki penis bengkok parah yang menyebabkan rasa sakit atau mengganggu hubungan seks, segera temui dokter yang berspesialisasi dalam masalah seksual dan kemih.
Pada dasarnya, perawatan penis bengkok dilakukan dengan mengobati kondisi medis atau faktor yang mendasarinya.
Baca juga: Penis Gatal
Banyak pria tidak memerlukan pengobatan karena tidak merasakan sakit atau kondisi tersebut tidak mempengaruhi fungsi seksual.
Namun, melansir NHS, terdapat pilihan perawatan penis bengkok terutama yang disebabkan oleh penyakit Peyronie, yaitu:
Pengobatan yang terlambat pada kondisi penis bengkok dapat mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen.
Menurut Healthgrades, komplikasi penis bengkok dapat terdiri dari:
Baca juga: Cemas dengan Ukuran Penis? Bisa Jadi Mengidap Sindrom Penis Kecil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.