KOMPAS.com - Klaustrofobia adalah ketakutan terhadap ruang sempit dan terbatas.
Biasanya, orang dengan klaustrofobia akan menghindari ruang-ruangan sempit dan terbatas, seperti lift, terowongan, kereta, dan toilet umum.
Beberapa orang dengan konidsi ini dapat mengalami rasa cemas. Beberapa yang lain mungkin akan merasa cemas yang tergolong parah hingga mendapat serangan panik.
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Phobia Jarum Suntik
Klaustrofobia dapat menyerang tiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Gejala yang timbul dapat berupa gugup ringan hingga serangan panik.
Jika dokter telah mendiagnosis kondisi ini sebagai fobia, hal ini dapat memengaruhi kehidupan secara keseluruhan.
Beberapa gejala yang mungkin menyertai kondisi ini saat berada di ruang sempit, di antaranya:
Beberapa penderita klaustrofobia juga mungkin akan mendapatkan sensasi seolah akan mati atau dunia kiamat (sense of doom).
Baca juga: Kenali Apa itu Fobia, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya
Perasaan ini dapat menjadi sangat menakutkan, bahkan saat kondisinya sebenarnya tidak dalam bahaya.
Orang dengan fobia juga dapat menyadari bahwa rasa takut yang timbul irasional, tapi sulit untuk mengendalikannya.
Gejala dapat berlangsung selama 5-30 menit.
Penyebab klaustrofobia belum diketahui. Faktor lingkungan diduga menjadi peran paling besar dari timbulnya kondisi ini.
Jika orang tua atau kerabat ada yang memiliki kondisi ini, seorang anak juga dapat muncul rasa takutnya dan mengalami rasa cemas yang sama.
Selain itu, fobia ini juga dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti:
Diagnosis terhadap klaustrofobia dapat muncul selama konsultasi terkait masalah lain yang berhubungan dengan kecemasan.
Psikolog atau psikiater akan:
Baca juga: Fobia
Dokter juga akan menggunakan suatu tolak ukur berupa kriteria khusus yang harus dipenuhi sebelum mendiagnosis seseorang dengan klaustrofobia (atau fobia lainnya).
Jika tidak ditangani, klaustrofobia akan menjadi semakin menakutkan bagi penderitanya (karena dihindari).
Hal ini dapat mengganggu keseharian dan menghambat aktivitas. Bahkan, beberapa orang dengan kecemasan cukup parah bisa jadi takut untuk meninggalkan rumah.
Beberapa jenis terapi yang dapat membantu adalah sebagai berikut.
Baca juga: Takut Saat Mendengar Suara Ambulans? Hati-hati Fonofobia
Selain itu, penting bagi orang dengan klaustrofobia mempunyai dukungan baik dari keluarga atau orang terdekat selama mendapat penanganan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.