Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline, NHS

KOMPAS.com - Balanitis merupakan pembengkakan pada kulup atau kepala penis yang dapat menimbulkan rasa sakit.

Kondisi ini umumnya terjadi pada pria yang tidak disunat.

Meskipun, sebagian besar kasur balanitis tidak serius tetapi tetap penting memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: 12 Penyebab Penis Sakit dan Cara Mengobatinya

Penyebab

Melansir NHS, balanitis merupakan peradangan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Tidak menjaga kebersihan atau terlalu sering membersihkan penis dengan tidak tepat
  • Cedera pada ujung penis atau kulup
  • Artritis reaktif atau nyeri sendi
  • Kondisi atau masalah kulit kronis
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Infeksi menular seksual seperti sifilis, trikomonas, dan gonore.

Selain itu, iritasi di area penis juga dapat menyebabkan balanitis. Iritasi dapat disebabkan oleh:

  • Tidak membilas sabun sepenuhnya dari penis setelah mandi
  • Menggunakan sabun batangan dan beraroma untuk membersihkan penis
  • Menggunakan lotion beraroma atau semprotan pada penis
  • Menggunakan beberapa obat pencahar, obat tidur, obat penghilang rasa sakit, dan antibiotik dapat menyebabkan balanitis sebagai efek samping.

Gejala

Berdasarkan NHS, berikut tanda atau gejala balanitis yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Kepala penis merah, bengkak, gatal dan perih
  • Terasa sakit saat buang air kecil
  • Terdapat cairan kental yang keluar dari bawah kulup
  • Pendarahan di sekitar kulup
  • Bau yang tidak enak.

Baca juga: Jangan Salah Paham, Kenali 7 Fakta tentang Penis Berikut

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis balanitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik untuk melihat sebagian besar gejala
  • Pengambilan sampel cairan yang keluar dari penis untuk mendeteksi keberadaan sel bakteri atau jamur
  • Biopsi untuk memeriksa penyakit yang mendasari balanitis.

Perawatan

Melansir Healthline, terdapat beberapa pilihan perawatan untuk mengatasi balanitis, yaitu:

Perawatan medis

  • Resep krim obat anti-gatal yang dapat menghentikan gatal dan peradangan
  • Resep obat antibiotik atau antijamur untuk membantu membersihkan infeksi dan menghentikan peradangan, pembengkakan, gatal, atau keluarnya cairan
  • Resep krim obat dengan steroid untuk mengurangi peradangan.

Perawatan rumahan

  • Gunakan obat atau krim yang dijual bebas tapi jangan menggunakannya lebih dari 2 minggu
  • Kompres penis Anda dengan campuran cuka encer dan larutan Burow yang membantu meredakan iritasi
  • Hentikan penggunaan bedak, sabun, atau lotion yang mengandung pewangi karena dapat menjadi penyebab iritasi kulup
  • Gunakan hanya air hangat untuk membersihkan penis.

Baca juga: 6 Penyebab Penis Bau

Komplikasi

Mengutip Healthline balanitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Jaringan parut di lubang penis
  • Retraksi kulup yang menyakitkan
  • Suplai darah yang tidak memadai ke penis
  • Ketidaknyamanan yang berkepanjangan
  • Kesulitan buang air kecil.

Pencegahan

Berdasarkan NHS, pada dasarnya, mencegah balanitis semudah mempraktikkan kebersihan yang tepat seperti:

  • Mandi setiap hari, terutama setelah berkeringat atau melakukan hubungan seksual
  • Menghindari penggunaan produk pewangi atau penghilang bau pada penis
  • Mengeringkan penis setelah mandi dengan lembut dan benar
  • Cuci penis setiap hari
  • Tarik kembali kulup dengan lembut dan cuci area tersebut dengan air hangat
  • Jika diperlukan gunakan kondom untuk kulit sensitif
  • Cuci tangan sebelum buang air kecil atau menyentuh penis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau