Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2021, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otosklerosis adalah pertumbuhan abnormal tulang telinga tengah yang mencegah telinga bekerja dengan baik.

Otosklerosis dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan pendengaran, tergantung pada struktur di dalam telinga yang terpengaruh.

Dalam beberapa kasus, pembedahan bisa diperlukan untuk meringankan gejala.

Baca juga: 2 Cara Keliru dalam Membersihkan Telinga

Penyebab

Penyebab pasti dari otosklerosis tidak diketahui. 

Meski demikian, beberapa ahli beranggapan kondisi ini diturunkan secara genetik.

Orang yang memiliki otosklerosis memiliki perpanjangan abnormal tulang seperti spons yang tumbuh di rongga telinga tengah.

Pertumbuhan ini mencegah tulang telinga bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara.

Getaran ini diperlukan agar seseorang dapat mendengar.

Otosklerosis adalah penyebab paling umum dari gangguan pendengaran telinga tengah pada orang dewasa muda.

Biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan masa dewasa. Ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga.

Risiko untuk kondisi ini adalah kehamilan dan riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran. 

Gejala

Gejala otosklerosis meliputi:

  • Gangguan pendengaran (lambat pada awalnya, tetapi memburuk seiring waktu)
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Vertigo atau pusing.

Baca juga: 3 Cara Aman Membersihkan Telinga

Diagnosis

Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika:

  • Mengalami gangguan pendengaran
  • Mengalami demam, sakit telinga, pusing, atau gejala lain setelah operasi.

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter juga dapat melakukan tes berikut untuk diagnosis lebih lanjut:

  • Tes pendengaran (audiometri/audiologi), dapat membantu menentukan tingkat keparahan gangguan pendengaran
  • CT tulang temporal, dapat digunakan untuk mencari penyebab lain dari gangguan pendengaran.

Perawatan

Otosklerosis bisa perlahan memburuk. Kondisi ini mungkin tidak perlu diobati sampai pasien memiliki masalah pendengaran yang lebih serius.

Menggunakan beberapa obat-obatan seperti fluoride, kalsium, atau vitamin D dapat membantu memperlambat gangguan pendengaran.

Namun, manfaat besar dari perawatan ini belum terbukti.

Alat bantu dengar dapat digunakan untuk mengobati gangguan pendengaran. 

Perawatan di atas tidak akan menyembuhkan atau mencegah gangguan pendengaran menjadi lebih buruk, tetapi dapat membantu meringankan gejala.

Baca juga: 7 Penyebab Telinga Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Pembedahan dapat menyembuhkan atau memperbaiki gangguan pendengaran konduktif.

Konsultasikan dengan dokter perawatan mana yang cocok untuk pasien.

Komplikasi

Komplikasi ostoklerosis antara lain:

  • Tuli total
  • Rasa aneh di mulut atau hilangnya rasa pada bagian lidah, sementara atau permanen
  • Infeksi, pusing, nyeri, atau bekuan darah di telinga setelah operasi
  • Kerusakan saraf.

Pencegahan

Tidak mungkin untuk mencegah otosklerosis sehingga deteksi dini sangat penting untuk memberikan perawatan yang diperlukan dan menghindari gangguan pendengaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau