KOMPAS.com - Polihidramnion adalah kondisi akumulasi berlebihan cairan ketuban.
Sebagian besar kasus polihidramnion cenderung ringan dan diakibatkan oleh penumpukan cairan ketuban secara bertahap selama paruh kedua kehamilan.
Ada pun polihidramnion berat dapat menyebabkan sesak napas, persalinan prematur, atau tanda dan gejala lainnya.
Baca juga: Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Tanda, Penanganan, dan Cara Mencegah
Beberapa penyebab polihidramnion yang diketahui meliputi:
Seringkali penyebab polihidramnion juga tidak diketahui pasti.
Gejala polihidramnion terjadi akibat tekanan yang diberikan di dalam rahim dan organ di sekitarnya.
Polihidramnion ringan dapat menyebabkan sedikit tanda atau gejala atau bahkan tanpa gejala.
Polihidramnion berat dapat menyebabkan:
Segera hubungi dokter jika wanita sedang hamil dan perut menjadi besar dengan sangat cepat.
Baca juga: 8 Manfaat Olahraga bagi Ibu Hamil Menurut Dokter Obgyn
Jika dokter mencurigai kondisi polihidramnion, ia akan melakukan USG janin.
Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar bayi di monitor.
Jika USG awal menunjukkan bukti polihidramnion, dokterd apat melakukan USG yang lebih rinci.
Dokter akan memperkirakan volume cairan ketuban (AFV) dengan mengukur satu kantong cairan terbesar dan terdalam di sekitar bayi.
Nilai AFV 8 cm atau lebih menunjukkan polihidramnion.
Dokter dapat menawarkan pengujian tambahan jika memiliki diagnosis polihidramnion.
Pengujian akan didasarkan pada faktor risiko, paparan infeksi, dan evaluasi sebelumnya terhadap bayi. Tes tambahan di antaranya:
Kasus polihidramnion ringan jarang memerlukan pengobatan dan dapat hilang dengan sendirinya.
Bahkan kasus yang menyebabkan ketidaknyamanan biasanya dapat ditangani tanpa intervensi.
Dalam kasus lain, pengobatan untuk kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes dapat membantu mengatasi polihidramnion.
Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil Trimester Pertama
Jika ibu mengalami persalinan prematur, sesak napas, atau sakit perut, mungkin memerlukan perawatan, seperti:
Polihidramnion dikaitkan dengan komplikasi berikut:
Semakin dini polihidramnion terjadi pada kehamilan dan semakin besar jumlah kelebihan cairan ketuban, semakin tinggi risiko komplikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.