KOMPAS.com - Tinnitus merupakan kondisi ketika Anda mendengar suara mendesis, klik, atau siulan yang berdenging.
Tinnitus dapat terjadi sementara, kronis, dan persisten yang dapat menunjukkan kondisi medis serius.
Baca juga: Tinnitus: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Pencegahan
Penyebab
Pada dasarnya, tinnitus disebabkan oleh kerusakan dan hilangnya sel-sel rambut sensorik kecil di koklea telinga bagian dalam.
Menurut Medical News Today, kondisi ini dapat terjadi akibat:
Penyebab umum
- Bertambahnya usia
- Paparan suara yang terlalu keras dalam waktu lama
- Memiliki gangguan pendengaran lainnya
- Perubahan dalam cara otak memproses suara karena hilangnya sensori dari frekuensi suara tertentu
- Penggunaan obat seperti aspirin, ibuprofen, antibiotik tertentu, dan diuretik dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam.
Penyebab lainnya
- Cedera kepala dan leher
- Infeksi telinga
- Benda asing atau kotoran menyentuh gendang telinga
- Gangguan sendi temporomandibular
- Pengerasan tulang telinga tengah
- Cedera otak traumatis
- Penyakit kardiovaskular
- Diabetes
- Pertumbuhan abnormal di area telinga seperti tumor.
Baca juga: 5 Hal Penyebab Telinga Berdenging (Tinnitus)
Faktor risiko
Berdasarkan Medical News Today, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tinnitus Anda, yaitu:
- Paparan kebisingan dari pekerjaan, headphone, konser, bahan peledak, dan sebagainya
- Merokok
- Laki-laki lebih terpengaruh daripada perempuan
- Menderita gangguan pendengaran lainnya
- Usia tua karena lebih rentan.
Gejala
Berdasarkan Medical News Today, gejala tinnitus meliputi:
- Suara internal pada telinga yang terputus-putus atau terus menerus, di satu atau kedua telinga dengan nada rendah atau tinggi
- Suara dapat terdengar seperti siulan, kicau, klik, melengking, mendesis, menderu, berdengung, berdenyut, atau mendesing.
Diagnosis
Melansir Healthline, diagnosis tinnitus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Diskusi mengenai gejala
- Pemeriksaan telinga
- Tes pendengaran
- Pemindaian CT atau MRI untuk mendeteksi kelainan bentuk atau kerusakan pada telinga Anda.
Baca juga: Tinnitus Masuk dalam Daftar Gejala Covid-19, Kok Bisa?
Perawatan
Melansir Healthline, dokter akan mengobati kondisi medis yang mendasari terjadinya tinnitus Anda, seperti:
- Menghilangkan kotoran telinga atau kelainan pembuluh darah
- Mengganti resep obat jika penggunaan obat-obatan tertentu berkontribusi pada tinnitus Anda
- Terapi obat untuk mengurangi suara yang terdengar di telinga
- Penggunaan alat bantu dengar atau implan koklea untuk memulihkan pendengaran yang hilang
- Perubahan gaya hidup untuk mengelola stres yang dapat memperburuk tinnitus.
Pencegahan
Anda dapat mencegah terjadinya tinnitus dengan cara sebagai berikut:
- Lindungi telinga Anda dari suara keras
- Perhatikan baik-baik tingkat volume televisi, radio, dan pemutar musik pribadi Anda
- Hindari obat-obatan yang dapat menyebabkan gejala tinnitus
- Menjadwalkan tes pendengaran secara teratur untuk segera mendeteksi masalah dengan struktur telinga bagian dalam dan tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.