Neuropati Perifer

KOMPAS.com - Neuropati perifer merupakan kerusakan saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer).

Gangguan ini dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa dan nyeri yang terjadi pada tangan dan kaki.

Selain itu, juga dapat memengaruhi area dan fungsi tubuh lainnya, termasuk pencernaan, buang air kecil, dan sirkulasi.

Baca juga: Mengenal Gejala Diabetes Neuropati dan Cara Mengatasinya

Gejala

Terdapat tiga jenis saraf di dalam tubuh. Lalu, karena terdapat banyak jenis neuropati perifer, dokter mendiagnosis jenis kondisi berdasarkan kelompok saraf yang terpengaruh.

Ketiga kelompok tersebut adalah:

• Motor. Saraf ini bertanggung jawab untuk gerakan otot, seperti berjalan, berbicara, atau menggunakan tangan atau lengan.
• Indrawi. Bertanggung jawab untuk informasi sensorik, seperti panas atau dingin, nyeri, atau sentuhan.
• Otonom. Saraf ini berperan atas proses tubuh yang tidak terlihat, seperti pernapasan, detak jantung, dan pencernaan.

Neuropati perifer dapat memengaruhi satu kelompok saraf, dua kelompok, atau ketiganya.

Terkadang, kondisi ini hanya memengaruhi satu saraf dan disebut sebagai mononeuropati.

Neuropati motorik

Kondisi ini memengaruhi otot-otot yang dikenadlikan otak secara sadar.

Gejalanya meliputi:

• kelemahan otot yang menyebakan ketidakstabilan dan kesulitan melakukan gerakan kecil seperti mengancingkan baju
• pengecilan otot
• otot berkedut
• kram
• penyusutan otot.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai

Neuropati sensorik

Memengaruhi saraf sensorik yang mengatur sensasi rasa sakit, sentuhan, dan suhu.

Gejala yang mungkin timbul:

• penuruan sensasi
• getaran dan sentuhan
• sensasi kesemutan dan hipersensitivitas
• peningkatan rasa sakit atau ketidakmampuan merasakan rasa sakit
• hilangnya kemampuan untuk mendeteksi perubahan panas dan dingin
• kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan
• rasa sakit terbakar dan menusuk yang bisa jadi terasa lebih buruk di malam hari.

Kondisi ini dapat lebih parah jika disebabkan oleh diabetes.

Neuropati sensorik juga dapat menyebabkan borok kaki, infeksi, dan gangren.

Neuropati otonom

Gejalanya termasuk:

• masalah berkeringat
• intoleransi panas
• masalah dengan kontrol usus atau kandung kemih
• masalah tekanan darah
• masalah menelan.

Penyebab

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh sejumlah kondisi yang berbeda.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?

Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan neuropati perifer meliputi di bawah ini.

• Penyakit autoimun seperti sindrom Sjorgen, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Guillain-Barre, polineuropati, demielinasi inflamasi kronsi, dan vaskulitis.
• Diabetes yang merupakan penyebab paling umum. Lebih dari setengah penderita diabetes mengembangkan beberapa jenis neuropati.
• Infeksi, termasuk infeksi virus atau bakteri tertentu, seperti penyakit Lyme, herpes zoster, virus Epstein-Barr, hepatitis B dan C, kusta, difteri, dan HIV
• Gangguan turunan seperti penyakit Charcot Marie-Tooth
• Tumor yang dapat berkembang pada saraf atau menekan saraf, baik ganas atau jinak.
• Gangguan sumsum tulang, termasuk protein abnormal dalam darah (gammopathies monoklonal), suatu bentuk kanker tulang (myeloma), limfoma, dan penyakit langka amiloidosis
• Penyakit lainnya, termasuk penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan jaringan ikat dan tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

Diagnosis

Diagnosis neuropati biasanya meliputi:

• riwayat kesehatan
• gejala yang timbul
• pemeriksaan fisik dan neurologis
• tes cairan tubuh
• tes genetik.

Selain itu, beberapa tes lain yang mungkin dilakukan juga termasuk:

• CT Scan
• MRI Scan.

Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf

Perawatan

Perawatan dimulai dengan mengidentifikasi dan mengobati masalah medis yang mendasarinya, seperti diabetes atau infeksi.

Beberapa kasus neuropati dapat dengan mudah diobati dan terkadang disembuhkan.

Namun, tidak semuanya dapat diobati.

Pengobatan dilakukan dengan tujuan mengelola gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.

Pilihan pengobatan dapat termasuk:

• obat-obatan untuk mengontrol rasa sakit, seperti antidepresan, antikejang, krim topikal, dan obat-obatan narkotik
• terapi fisik menggunakan kombinasi latihan terfokus, pijat, dan perawatan lain untuk membantu meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan rentang gerak
• terapi okupasi dapat membantu mengatasi rasa sakit dan kehilangan fungsi, serta mengajari untuk hidup dengan kondisi tubuh
• pembedahan untuk pasien dengan neuropati terkait kompresi yang disebabkan oleh hal-hal seperti herniasi diskus di punggung atau leher, tumor, infeksi, atau gangguan jebakan saraf, seperti sindrom terowongan karpal
• alat bantu mekanis, seperti kawat gigi dan sepatu yang dirancang khusus, gips, dan bidai untuk membantu mengurangi rasa sakit dengan menjaga saraf tetap sejajar
• nutrisi yang tepat untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat dari vitamin dan nutrisi lainnya
• mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berolahraga untuk meningkatkan kekuatan otot, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan membatasi asupan alkohol.

Baca juga: Ahli Ungkap Covid-19 Juga Berdampak Pada Otak dan Sistem Saraf