KOMPAS.com - Polip rahim terjadi ketika terdapat pertumbuhan berlebih sel-sel yang menempel pada dinding bagian dalam rahim dan meluas ke dalam rongga rahim.
Kondisi ini umumnya tidak bersifat kanker, namun beberapa polip pada rahim juga dapat bersifat atau akhirnya berubah menjadi kanker.
Baca juga: Mengenal Pap Smear, Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Kanker Rahim
Melansir Mayo Clinic, polip rahim sensitif terhadap estrogen yang artinya polip tumbuh sebagai respon terhadap estrogen yang bersirkulasi.
Berikut beberapa faktor risiko untuk mengembangkan polip rahim meliputi:
Polip rahim mungkin berhubungan dengan infertilitas. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menghasilkan komplikasi seperti kesulitan untuk hamil atau tidak dapat memiliki keturunan.
Berdasarkan Mayo Clinic, tanda dan gejala polip rahim antara lain:
Baca juga: Fibroid Rahim
Selain itu, pada beberapa wanita polip rahim juga dapat ditandai dengan pendarahan ringan atau bercak lainnya tanpa gejala.
Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis polip rahim dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Perlu diketahui bahwa beberapa perubahan terkait pra-kanker atau kanker rahim dapat muncul sebagai polip rahim.
Oleh karena itu, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pengangkatan polip dan melakukan analisis laboratorium pada sampel jaringan untuk memastikan Anda tidak menderita kanker rahim.
Berikut beberapa pilihan perawatan untuk mengatasi polip rahim, yaitu:
Jika polip rahim mengandung sel kanker, dokter akan berbicara dengan Anda tentang langkah selanjutnya dalam evaluasi dan pengobatan.
Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.