KOMPAS.com - Saraf terjepit dapat terjadi saat terlalu banyak tekanan pada saraf akibat jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon.
Tekanan ini dapat memengaruhi fungsi saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan.
Saraf terjepit dapat terjadi di sejumlah tempat di tubuh. Area yang paling umum, meliputi:
Baca juga: 3 Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai
Contohnya, disk hernia di tulang belakang dapat memberi tekanan pada akar saraf, menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki.
Demikian, saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan rasa sakit dan mati rasa di tangan dan jari (sindrom terowongan karpal).
Sebagian besar, kondisi saraf yang terjepit dapat hilang dengan sendirinya seiring waktu, dalam sekitar empat hingga enam minggu.
Gejala juga dapat ditangani dengan obat nyeri seperti naproksen, ibuprofen, atau asetaminofen.
Dengan kompresi saraf, terkadang rasa sakit menjadi satu-satunya gejala yang timbul. Namun, tidak menutup kemungkinan mengalami gejala lain tanpa rasa sakit.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Cedera Permanen
Terkadang gejala dapat memburuk saat penderitanya mencoba gerakan tertentu, seperti memutar kepala atau menegang leher.
Diagnosis awal penting untuk mencegah kerusakan atau komplikasi lebih lanjut. Saraf terjepit adalah penyebab umum cedera di tempat kerja.
Salah satu penyebab saraf terjepit adalah herniasi diskus. Disk lunk ini bertindak sebagai bantalan di antara tulang belakang.
Terkadang, cakram ini dapat terlepas dari tempatnya atau rusak dan menekan saraf. Kondisi ini disebut sebagai disk yang tergelincir.
Seiring bertambahnya usia, cakram menjadi lebih pendek dan tulang belakang menjadi lebih dekat.
Pertumbuhan tulang (taji) dapat menekan saraf. Namun, ada banyak orang berusia 50 tahun ke atas mengalami kerusakan cakram dan saraf terjepit tanpa menunjukkan gejala.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Lalu, menguji refleks dan kemampuan untuk merasakan sesuatu.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa kemampuan untuk menggerakkan otot-otot.
Beberapa tes yang mungkin dibutuhkan untuk membantu dokter mengkonfirmasi diagnosis, yaitu:
Baca juga: Nyeri Saraf (Neuralgia)
Perawatan yang paling sering direkomendasikan untuk saraf terjepit untuk mengistirahatkan area yang terkena.
Dokter akan meminta penderita untuk menghentikan segala aktivitas yang dapat memperburuk kompresi atau tekanan.
Tergantung pada lokasi yang terjepit, dokter juga mungkin akan memberikan belat atau penyangga untuk ‘melumpuhkan’ area tersebut.
Ahli terapi fisik dapat mengajarkan latihan yang dapat memperkuat dan meregangkan otot-otot di daerah yang terkena untuk mengurangi tekanan pada saraf.
Selain itu, ahli terapi fisik juga dapat merekomendasikan alternatif dari aktivitas yang dapat memperburuk saraf.
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproksen sodium dapat membantu meredakan nyeri.
Selain itu, kortikosteroid yang diberikan secara oral (melalui mulut) atau melalui suntikan dapat membantu meminimalkan rasa sakit dan peradangan.
Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf
Jika saraf terjepit tidak membaik setelah beberapa minggu hingga bulan dengan perawatan konservatif, dokter mungkin akan menyarankan pembedahan untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
Jenis operasi juga bervariasi, bergantung pada lokasi saraf terjepit.
Sebagai contoh, pembedahan mungkin memerlukan pengangkatan taji tulang atau bagian dari disk hernia di tulang belakang.
Dalam kasus sindrom terowongan karpal, dokter akan memutuskan ligamen karpal untuk memberikan lebih banyak ruang bagi saraf untuk melewati pergelangan tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.