KOMPAS.com - Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah Anda lebih tinggi dari kadar normal.
Tanpa perubahan gaya hidup, prediabetes akan mungkin untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 pada anak-anak maupun orang dewasa.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Pradiabetes dan Kaitannya dengan Diabetes Tipe 2
Penyebab
Melansir Healthline, penyebab prediabetes mirip dengan diabetes. Namun, pada tahapan awal kondisi ini terjadi akibat:
- Resistensi insulin, sel tidak merespons insulin dengan benar
- Peningkatan gangguan metabolisme sebagai akibat dari memburuknya hiperglikemia dan resistensi insulin.
Faktor risiko
Prediabetes memiliki keterkaitan dengan faktor gaya hidup dan genetika.
Berikut beberapa faktor risiko utama untuk prediabetes, yaitu:
- Berusia di atas 45 tahun
- Kelebihan berat badan
- Memiliki lebih banyak lemak di sekitar pinggang daripada pinggul
- Konsumsi daging merah, daging olahan, dan minuman manis secara teratur
- Ketidakaktifan fisik atau jarang berolahraga
- Riwayat keluarga
- Merokok
- Riwayat kesehatan tertentu.
Gejala
Berdasarkan Mayo Clinic, gejala prediabetes umumnya ditandai dengan kulit yang menggelap di bagian tubuh tertentu leher, ketiak, siku, lutut, dan buku-buku jari.
Namun, terdapat beberapa gejala lainnya yang menunjukan bahwa prediabetes telah beralih ke diabetes tipe 2, seperti:
Baca juga: 4 Gejala Prediabetes yang Perlu Diwaspadai
- Rasa haus yang meningkat
- Sering buang air kecil
- Rasa lapar yang berlebihan
- Kelelahan
- Penglihatan kabur.
Komplikasi
Menurut Mayo Clinic, prediabetes dapat menyebabkan serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Namun, komplikasi kronis dari prediabetes adalah perkembangannya menjadi diabetes tipe 2.
Hal ini disebabkan karena diabetes tipe 2 dapat menghasilkan komplikasi sebagai berikut:
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Kerusakan saraf
- Masalah penglihatan, mungkin kehilangan penglihatan
- Amputasi.
Diagnosis
Dilansir dari Healthline, diagnosis prediabetes dapat meliputi:
- Tes darah untuk menguji sampel darah
- Tes hemoglobin A1C, mengukur kadar gula darah rata-rata Anda selama 2 hingga 3 bulan terakhir
- Tes glukosa plasma puasa, dokter akan meminta Anda untuk berpuasa selama 8 jam atau lebih dan mengambil sampel darah untuk pengujian
- Tes toleransi glukosa oral, memeriksa kadar glukosa darah dua kali yaitu pada awal janji temu dan 2 jam kemudian setelah Anda minum minuman manis.
Baca juga: 12 Penyebab Prediabetes yang Perlu Diwaspadai
Perawatan
Mengobati prediabetes juga dapat dianggap sebagai pencegahan diabetes tipe 2.
Dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup tertentu jika Anda mengalami prediabetes.
Berdasarkan Mayo Clinic, perawatan umum untuk mengelola prediabetes adalah:
- Mempertahankan diet yang kaya serat dan rendah karbohidrat
- Berolahraga secara teratur
- Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
- Minum obat yang diresepkan oleh dokter
- Pengobatan komplementer dan alternatif yang mencakup suplemen, meditasi, dan akupunktur.
Pencegahan
Anda dapat mencegah atau mengurangi risiko mengalami prediabetes dengan cara sebagai berikut:
- Menjaga pola makan yang sehat
- Rutin berolahraga
- Menurunkan berat badan berlebih
- Kendalikan tekanan darah dan kolesterol
- Hindari merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.