KOMPAS.com - Sindrom Kallmann adalah bentuk paling umum dari hipogonadisme hipogonadotropik.
Kondisi ini merupakan saat kelenjar seksual tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup akibat kurangnya hormon pelepas gonadotropin (GnRH).
Sindrom ini ditandai dengan keterlambatan atau tidak adanya pubertas serta gangguan pada indra penciuman.
Baca juga: Hipognadisme
Gejala paling khas dari sindrom Kallmann adalah hiposmia atau anosmia, yaitu kondisi saat seseorang tidak dapat mencium bau.
Hal ini disebabkan oleh individu dengan sindrom Kallmann mengalami gangguan pada bagian fungsi hipotalamus dalam mendeteksi bau.
Namun, terdapat beberapa kasus orang dengan sindrom Kallmann dapat mencium bau dengan baik. Kondisi ini disebut normosmic idiopathic hypogonadotropic hypogonadism (nIHHH).
Gejala pada Sindrom Kallmann yang berkaitan dengan reproduksi meliputi:
Terkadang, sindrom Kallmann juga dapat memengaruhi ginjal, telinga, jantung, mata, dan bagian otak.
Dalam beberapa kasus, anak dengan sindrom ini memiliki langit-langit mulut yang sumbing, obesitas, masalah dengan penglihatan atau pendengaran, atau cacat intelektual.
Tidak semua orang dengan sindrom Kallmann memiliki gangguan tambahan ini.
Sindrom Kallmann disebabkan oleh mutasi beberapa gen yang berbeda.
Baca juga: Waspada, Kadar Testosteron Rendah Berdampak Buruk Pada Kesehatan
Pola pewarisan mutasi gen pada Sindrom Kallmann, yaitu:
Akibatnya, hipotalamus tidak dapat melepaskan hormon pelepas gonadotropin (GnRH) yang berfungsi untuk pubertas dan perkembangan organ seksual.
Dokter akan bertanya terkait gejala yang dialami, riwayat kesehatan diri, dan riwayat keluarga akan keterlambatan pubertas serta fertilitas.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari hal berikut.
Baca juga: 13 Tanda Testosteron Rendah, Pria Perlu Tahu
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan:
Pada kondisi Sindrom Kallmann, komplikasi yang dapat ditemukan mencakup
Komplikasi yang dialami dapat berdampak pada kualitas hidup serta psikologis individu tersebut, karena menyebabkan perubahan pada penampilan fisik serta fungsi seksual.
Apabila terdapat komplikasi, dibutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis. Dapat dibutuhkan pemberian suplemen makanan ataupun rehabilitasi fisik.
Beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala Sindrom Kallmann, yaitu:
Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Testosteron dalam Tubuh
Fokus pengobatan adalah untuk memertahankan kadar hormon normal serta terjadinya pubertas pada pasien.
Selanjutnya, fokus pengobatan akan berlanjut untuk mengembalikan fertilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.