Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 21:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipogonadisme terjadi ketika kelenjar seks yang disebut gonad menghasilkan hanya sedikit hormon seks.

Kondisi ini memengaruhi remaja dan orang dewasa dari semua jenis kelamin.

Hipogonadisme menyebabkan gairah seks atau libido menjadi rendah.

Baca juga: 5 Cara Alami Meningkatkan Libido yang Sedang Menurun

Penyebab

Penyebab hipogonadisme bisa primer (masalah dengan testis atau ovarium) atau sekunder (masalah dengan hipofisis atau hipotalamus).

Pada hipogonadisme primer, ovarium atau testis tidak berfungsi dengan baik.

Penyebab hipogonadisme primer meliputi:

  • Gangguan autoimun tertentu
  • Kelainan genetik dan perkembangan
  • Infeksi
  • Penyakit hati dan ginjal
  • Radiasi ke gonad
  • Operasi
  • Trauma
  • Kelainan genetik, paling umum sindrom Turner (pada wanita) dan sindrom Klinefelter (pada pria).

Jika sudah memiliki gangguan autoimun lain, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan autoimun pada gonad.

Hal ini dapat mencakup gangguan yang mempengaruhi hati, kelenjar adrenal, dan kelenjar tiroid, serta diabetes tipe 1.

Pada hipogonadisme sekunder atau sentral, pusat-pusat di otak yang mengontrol gonad (hipotalamus dan hipofisis) tidak berfungsi dengan baik.

Penyebab hipogonadisme sekunder meliputi:

Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Libido, Termasuk Daging Sapi

  • Anoreksia nervosa
  • Pendarahan di area hipofisis
  • Obat-obatan, seperti glukokortikoid dan opiat
  • Masalah genetik (sindrom Kallmann)
  • Infeksi
  • Kekurangan Gizi
  • Kelebihan zat besi (hemokromatosis)
  • Radiasi ke hipofisis atau hipotalamus
  • Penurunan berat badan yang cepat dan signifikan (termasuk penurunan berat badan setelah operasi bariatrik)
  • Pembedahan (operasi dasar tengkorak di dekat hipofisis)
  • Trauma
  • Tumor.

Gejala

Anak perempuan yang mengalami hipogonadisme tidak akan mulai menstruasi. Kondisi ini juga dapat memengaruhi perkembangan payudara mereka.

Jika hipogonadisme terjadi setelah pubertas, gejala pada wanita meliputi:

  • Hot flash
  • Perubahan energi dan suasana hati
  • Haid menjadi tidak teratur atau berhenti.

Pada anak laki-laki, hipogonadisme memengaruhi perkembangan otot, janggut, genital, dan suara.

Kondisi ini juga menyebabkan masalah pertumbuhan. Pada pria gejalanya adalah:

Baca juga: 9 Perubahan Fisik pada Masa Pubertas Perempuan

  • Pembesaran payudara
  • Pengecilan otot
  • Penurunan minat pada seks (libido rendah).

Jika terdapat tumor hipofisis atau tumor otak lainnya pada hipogonadisme sentral, kadang disertai dengan:

  • Sakit kepala atau kehilangan penglihatan
  • Keluarnya cairan payudara seperti susu dari prolaktinoma
  • Gejala kekurangan hormon lainnya, seperti hipotiroidisme.

Tumor yang paling umum mempengaruhi hipofisis adalah craniopharyngioma pada anak-anak dan adenoma prolaktinoma pada orang dewasa.

Diagnosis

Temui penyedia layanan kesehatan jika merasa memiliki gejala hipogonadisme.

Menemukan penyebab hipogonadisme adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Seseorang dengan gejala hipogonadisme perlu menjalani tes untuk memeriksa:

  • Tingkat estrogen (pada wanita)
  • Hormon perangsang folikel (tingkat FSH) dan tingkat hormon luteinizing (LH)
  • Tingkat testosteron (pria)
  • Ukuran lain dari fungsi hipofisis.

Tes lain yang umum digunakan antara lain:

Baca juga: Memahami Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki

  • Tes darah untuk anemia dan zat besi
  • Tes genetik termasuk kariotipe untuk memeriksa struktur kromosom
  • Tingkat prolaktin (hormon susu)
  • Jumlah sperma
  • Tes tiroid
  • Terkadang tes pencitraan diperlukan, seperti sonogram ovarium. Jika penyakit hipofisis dicurigai, MRI atau CT scan otak dapat dilakukan.

Perawatan

Perawatan hipogonadisme bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Untuk hipogonadisme primer, terapi bisa menjadi solusi perawatan, di antaranya:

  • Terapi penggantian hormon untuk meningkatkan kadar hormon
  • Terapi testosteron untuk pria
  • Terapi hormon estrogen dan progesteron untuk wanita.

Jika masalah kelenjar pituitari seperti tumor menyebabkan hipogonadisme sekunder, pasien akan memerlukan pengobatan lebih lanjut yang dianjurkan dokter, terapi radiasi, atau pembedahan.

Komplikasi

Hipogonadisme dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Kecemasan atau depresi
  • Infertilitas
  • Osteoporosis
  • Masalah hubungan.

Baca juga: 10 Penyebab Gairah Seksual Pria Menurun dan Cara Mengatasinya

Pencegahan

Menjaga kebugaran, berat badan normal, dan kebiasaan makan yang sehat dapat membantu dalam beberapa kasus.

Sementara itu, penyebab lain mungkin tidak dapat dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com