Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2022, 14:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proktitis adalah suatu kondisi di mana jaringan lapisan rektum bagian dalam mengalami peradangan.

Kondisi ini dapat terasa menyakitkan dan tidak nyaman hingga memungkinkan untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Apa itu Kanker Rektum?

Penyebab

Menurut Healthline, proktitis dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, termasuk:

  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
  • Trauma anal, seperti akibat dari seks anal yang kuat
  • Infeksi bakteri seperti salmonella dan shigella
  • Infeksi dubur yang terjadi setelah penggunaan antibiotik
  • Perawatan radiasi untuk kanker ovarium, dubur, dubur, atau prostat.

Gejala

Berikut beberapa gejala proktitis yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Keinginan untuk buang air besar terus-menerus
  • Rasa sakit di rektum, anus, dan area perut
  • Pendarahan dari dubur
  • Keluarnya lendir atau cairan dari dubur
  • Diare berair.

Diagnosis

Melansir Medical News Today, diagnosis proktitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Diskusi mengenai gejala, riwayat kesehatan dan aktivitas seksual Anda
  • Pemeriksaan fisik rektum untuk memeriksa tanda-tanda peradangan
  • Tes laboratorium mencakup tes darah, tes tinja, dan kultur dubur untuk memeriksa tanda-tanda infeksi
  • Kolonoskopi atau proktoskopi ntuk memeriksa usus, rektum, dan usus besar.

Baca juga: Kanker Rektum

Perawatan

Tujuan pengobatan proktitis adalah untuk mengurangi peradangan, mengontrol rasa sakit, dan mengobati infeksi.

Selain itu juga terdapat perawatan khusus tergantung pada penyebab proktitis.

Berdasarkan Healthline, pilihan perawatan proktitis meliputi:

Resep obat

Dokter Anda akan meresepkan obat berdasarkan gejala proktitis dan penyebab yang mendasarinya.

  • Obat anti-inflamasi seperti kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri
  • Antibiotik dan antijamur untuk membersihkan infeksi
  • Imunosupresan dan biologik, mengobati gejala penyakit Crohn dan penyakit autoimun lainnya.

Obat-obatan dapat diambil secara oral, intravena, dioleskan secara topikal, atau diberikan dengan enema yang ditempatkan langsung ke dalam rektum Anda.

Anda mungkin juga diminta untuk memberikan air hangat ke area yang meradang secara eksternal.

Pembedahan

Anda mungkin memerlukan pembedahan jika menderita penyakit autoimun yang memengaruhi saluran pencernaan.

Baca juga: Nyeri Anus

Pembedahan dilakukan untuk menghilangkan area yang rusak akibat peradangan dan luka di saluran pencernaan.

Perawatan rumahan

Anda dapat membuat perubahan gaya hidup sederhana tertentu yang dapat membantu meredakan gejala proktitis, yaitu:

  • Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak selama serangan diare
  • Kurangi produk susu
  • Minum banyak cairan, tetapi hindari minum soda, kafein, kopi, dan teh
  • Perhatikan kapan gejala Anda terjadi untuk membantu mempersempit kemungkinan pemicu nyeri proktitis
  • Gunakan kondom saat berhubungan seks anal.

Komplikasi

Proktitis dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Bisul atau luka terbuka yang berkembang di rektum dan usus besar
  • Abses, area infeksi yang berisi nanah
  • Anemia, kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh pendarahan rektum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau