Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2022, 18:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketuban pecah dini (KPD) adalah ketika kantung ketuban pecah sebelum 37 minggu kehamilan.

Kantung ketuban menampung cairan ketuban dan bayi yang sedang tumbuh.

Ketika ketuban pecah sebelum waktunya, cairan dalam kantung bocor atau menyembur keluar dari jalan lahir.

Baca juga: Ketuban Pecah Dini: Penyebab, Tanda, Penanganan, dan Cara Mencegah

Penyebab

KPD disebabkan oleh membran yang lemah atau tipis. Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko masalah ini adalah:

  • KPD pada kehamilan sebelumnya
  • Infeksi pada kantung ketuban
  • Amniosentesis
  • Pendarahan di akhir kehamilan
  • Pengobatan masalah serviks
  • Serviks pendek
  • Rahim membesar
  • Merokok selama kehamilan
  • Indeks massa tubuh rendah
  • Gangguan jaringan ikat
  • Penyakit paru-paru saat hamil
  • Masalah nutrisi.

Gejala

Gejala dapat terjadi sedikit berbeda pada setiap kehamilan. Gejala tersebut mencakup:

  • Tiba-tiba menyembur cairan dari vagina
  • Kebocoran cairan dari vagina 
  • Perasaan basah di vagina atau pakaian dalam.

Gejala tersebut bisa mirip dengan gejala kondisi lain. Temui penyedia layanan kesehatan untuk diagnosis pasti.

Baca juga: 4 Cara Untuk Menstimulasi dan Mempercepat Proses Persalinan

Diagnosis

Apabila mengalami cairan yang bocor deras dari jalan lahir, kemungkinan hal tersebut karena KPD.

Meski begitu, sulit untuk membedakan tetesan ketuban yang lambat dari urin.

Ibu hamil yang mengalaminya dapat menjalani tes diagnosis seperti:

  • Tes kertas nitrazin
  • Pemeriksaan mikroskopis cairan
  • Ultrasonografi.

Perawatan

Penyedia layanan kesehatan memantau kondisi berikut untuk menentukan perawatan yang tepat:

  • Tanda-tanda persalinan atau kontraksi
  • Gerakan bayi, detak jantung, dan tes lainnya
  • Gejala infeksi.

Setelah itu, ibu hamil dapat diresepkan obat-obatan seperti:

  • Kortikosteroid
  • Antibiotik
  • Obat-obatan tokolitik.

Persalinan kemungkinan tidak akan diinduksi sampai setidaknya minggu ke-34 kehamilan.

Tapi terkadang perlu dilakukan lebih awal jika ada masalah.

Baca juga: Perbedaan Kontraksi Asli Mau Melahirkan dan Kontraksi Palsu

Gejala KPD bisa mirip dengan gejala kondisi lain. Temui penyedia layanan kesehatan untuk diagnosis jika mengalami gejala KPD.

Komplikasi

KPD banyak terjadi pada kelahiran prematur. Bayi yang lahir terlalu dini berisiko memiliki banyak masalah serius.

Komplikasi lain dari KPD meliputi:

  • Infeksi, seperti infeksi pada cairan dan selaput ketuban
  • Pemisahan plasenta dari rahim
  • Masalah dengan tali pusar
  • Persalinan operasi atau operasi caesar.

Pencegahan

Penyebab KPD seringkali tidak diketahui. Tidak ada cara untuk menghentikan hal ini terjadi pada mayoritas kasus kehamilan.

Ibu hamil harus menjaga diri dengan baik selama masa kehamilan. Selain itu, jangan merokok selama masa kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau