Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)

Kompas.com - 08/03/2022, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan kepribadian adalah jenis gangguan mental ketika Anda berpikir dan berperilaku dengan kaku atau tidak sehat.

Penderita gangguan kepribadian mengalami kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang lain.

Hal ini menyebabkan masalah dan keterbatasan yang signifikan dalam hubungan, kegiatan sosial, pekerjaan dan sekolah.

Baca juga: 5 Tanda Orang Mengidap Gangguan Kepribadian Narsistik

Penyebab

Kepribadian adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat Anda menjadi unik.

Ini adalah cara Anda memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta bagaimana Anda melihat diri sendiri.

Kepribadian terbentuk melalui interaksi faktor berikut:

  • Gen, ciri-ciri kepribadian tertentu dapat diturunkan \oleh orang tua melalui gen yang diwariskan
  • Lingkungan, melibatkan lingkungan tempat Anda dibesarkan, peristiwa yang terjadi, dan hubungan dengan anggota keluarga atau orang lain.

Berdasarkan Mayo Clinic, gangguan kepribadian diduga disebabkan oleh kombinasi pengaruh genetik dan lingkungan tersebut.

Gen mungkin membuat Anda rentan untuk mengembangkan gangguan kepribadian, dan lingkungan atau situasi kehidupan dapat memicu perkembangan yang sebenarnya.

Faktor risiko

Meskipun penyebab pasti gangguan kepribadian tidak diketahui, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian, termasuk:

  • Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian atau penyakit mental lainnya
  • Kehidupan keluarga yang kasar, tidak stabil, atau kacau selama masa kanak-kanak
  • Didiagnosis dengan gangguan perilaku masa kanak-kanak
  • Struktur otak.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Tipe

Berdasarkan Healthline, gangguan kepribadian dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe berdasarkan karakteristik dan gejala yang serupa.

Tipe gangguan kepribadian mecakup:

Tipe A: Mencurigakan

  • Gangguan kepribadian paranoid, penderita tidak percaya dan curiga pada orang
  • Gangguan kepribadian skizoid, penderita mengalami kesulitan menafsirkan isyarat sosial dan tampak jauh secara emosional
  • Gangguan kepribadian skizotipal, penderita sering percaya bahwa mereka dapat memengaruhi orang atau peristiwa lain dengan pikiran.

Tipe B: Emosional dan impulsif

  • Gangguan kepribadian antisosial, penderita cenderung memanipulasi atau memperlakukan orang lain tanpa mengungkapkan penyesalan atas tindakan mereka
  • Gangguan kepribadian ambang, penderita sering merasa kosong dan ditinggalkan, terlepas dari dukungan keluarga atau komunitas
  • Gangguan kepribadian histrionik, penderita umumnya mencoba untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dengan menjadi dramatis atau provokatif
  • Gangguan kepribadian narsistik, penderita umumnya percaya bahwa mereka lebih penting daripada yang lain.

Baca juga: Gangguan Kepribadian Ganda (DID)

Tipe C: Cemas

  • Gangguan kepribadian menghindar, penderita mengalami perasaan tidak mampu, rendah diri, atau tidak menarik
  • Gangguan kepribadian ketergantungan, penderita bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka
  • Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, penderita sangat membutuhkan keteraturan.

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, diagnosis gangguan kepribadian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes laboratorium dan skrining untuk mendeteksi alkohol dan obat-obatan
  • Evaluasi psikiatri, diskusi tentang pikiran, perasaan dan perilaku Anda dan mungkin pengisian kuesioner.

Selain itu, akan dilakukan kriteria diagnostik dalam DSM-5 dengan membandingkan gejala yang ada.

Prosedur ini membantu dokter menentukan tipe gangguan kepribadian Anda dengan mempertimbangkan:

  • Cara Anda memandang dan menafsirkan diri sendiri, orang lain, dan peristiwa
  • Kesesuaian tanggapan emosional Anda
  • Seberapa baik kemampuan Anda ketika berhadapan dengan orang lain dan dalam hubungan
  • Kemampuan Anda mengontrol impuls.

Baca juga: Borderline Personality Disorder (BPD)

Terkadang sulit untuk menentukan jenis gangguan kepribadian, karena beberapa tipe memiliki gejala yang sama dan mungkin Anda menderita lebih dari satu jenis.

Namun, mendapatkan diagnosis menjadi penting agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Perawatan

Berdasarkan Healthline, perawatan gangguan kepribadian meliputi: 

Psikoterapi 

  • Terapi bicara yang dapat membantu Anda mengelola gangguan kepribadian
  • Terapi perilaku dialektis, belajar menoleransi stres dan meningkatkan hubungan.
  • Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengajarkan Anda mengubah pola berpikir negatif agar dapat mengatasi tantangan sehari-hari. 

Resep obat 

  • Antidepresan, membantu memperbaiki suasana hati yang tertekan, marah, atau impulsif
  • Obat antipsikotik, membantu mengurangi gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi
  • Obat anti-kecemasan, membantu meredakan kecemasan, agitasi, dan insomnia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Health
Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Health
Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Health
Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Health
Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Health
Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Health
5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

Health
7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau