KOMPAS.com - Salah satu kondisi yang berkembang setelah bertahun-tahun menderita penyakit asam lambung atau GERD adalah Barrett's esophagus.
Barrett's esophagus merupakan kondisi ketika lapisan jaringan pada esofagus (kerongkongan) mengalami kerusakan akibat paparan asam lambung berkepanjangan.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) menyebabkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Paparan asam lambung berkepanjangan akan menyebabkan lapisan jaringan pada esofagus menebal, memerah, dan mengalami peradangan yang disebut Barrett's esophagus.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi jaringan kanker esofagus (kerongkongan).
Merangkum Family Doctor dan Very Well Health, Barrett's esophagus tidak menimbulkan gejala khusus.
Namun, dikarenakan kondisi ini sering kali disebabkan oleh GERD maka gejala penyakit inilah yang harus diwaspadai.
Berikut beberapa gejala GERD:
Mengutip Mayo Clinic, hingga saat ini penyebabBarrett's esophagus masih belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Kenali Gejala Silent Reflux, Asam Lambung Naik Diam-diam
Namun, sebagian besar kasus ini berawal dari GERD yang diderita selama bertahun-tahun.
Meskipun demikian, terdapat pula seseorang yang mengalami Barrett's esophagus, tetapi tidak menderita GERD yang disebut sebagai silent reflux.
Baik menderita GERD ataupun tidak, Barrett's esophagus disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Semakin lama asam lambung akan mengikis dinding kerongkongan hingga merusak kerongkongan.
Menurut Healthline, beberapa kondisi berikut meningkatkan risiko seseorang mengalami Barrett's esophagus:
Dirangkum dari Healthline dan Cleveland Clinic, Barrett's esophagus dapat didiagnosis melalui pemeriksaan endoskopi.
Baca juga: Bagaimana Asam Lambung Bisa Merusak Kerongkongan dan Tenggorokan?
Pada pemeriksaan endoskopi, dokter akan memasukkan alat khusus berupa tabung kecil panjang yang dilengkapi dengan kamera dan lampu ke dalam esofagus.
Kamera dan lampu pada ujung tabung ini dapat menampilkan bagian dalam kerongkongan sehingga dokter dapat mengetahui kondisi kerongkongan pasien.
Jaringan kerongkongan yang normal akan terlihat pucat dan mengilap.
Sementara itu, jaringan kerongkongan akibat Barrett's esophagus terlihat berwarna kemerahan dengan tekstur seperti beludru.
Dokter mungkin akan melakukan biopsi atau mengambil sampel jaringan kerongkongan untuk menentukan tingkat keparahan penyakit dan kemungkinan kanker.
Mengutip Mayo Clinic, penanganan Barrett's esophagus akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit. Berikut penjelasannya:
Pada tahap ini, tidak ditemukan jaringan kanker pada kerongkongan. Kondisi ini dapat ditangani dengan beberapa cara berikut:
Displasia tingkat rendah merupakan tahap awal dari perkembangan kanker kerongkongan.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Asam Lambung Naik ke Kerongkongan
Pada tahap ini, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk melakukan endoskopi rutin setiap enam hingga 12 bulan sekali.
Beberapa perawatan yang dapat diberikan, meliputi:
Displasia tingkat tinggi berarti bahwa sel-sel kanker pada kerongkongan semakin berkembang.
Selain tiga metode sebelumnya, kondisi ini mungkin memerlukan tindakan operasi untuk menghilangkan bagian kerongkongan yang rusak dan menyambungkannya ke lambung.
Tidak hanya memerlukan penanganan medis, Barrett's esophagus juga dapat diatasi dengan beberapa perubahan gaya hidup berikut:
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Menurut Very Well Health, Barrett's esophagus dapat menimbulkan komplikasi berupa kanker esofagus atau kanker kerongkongan jika tidak segera ditangani.
Dirangkum dari Cleveland Clinic dan Healthline, cara mencegah Barrett's esophagus adalah dengan mengatasi GERD atau antisipasi terhadap gejala GERD, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.