Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2022, 22:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puting masuk ke dalam atau puting terbalik adalah puting yang mengarah ke dalam atau datar, bukan mengarah ke luar.

Hal ini bisa terjadi pada satu payudara atau keduanya.

Seseorang bisa dilahirkan dengan kondisi ini. Namun jika mulai terjadi di kemudian hari, bisa jadi itu pertanda adanya masalah medis yang perlu diperiksakan ke dokter.

Baca juga: Bentuk Puting Tidak Normal

Penyebab

Puting yang terbalik sering kali bersifat bawaan atau sudah ada sejak lahir.

Hal ini dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. 

Kondisi ini merupakan hasil dari jaringan ikat ketat atau masalah dengan sistem duktus yang menghubungkan ke puting.

Pada kasus puting masuk ke dalam bukan dari lahir, kemungkinan penyebabnya meliputi:

  • Kanker payudara
  • Duct ectasia, yaitu pelebaran saluran susu dan penebalan dindingnya
  • Penyakit payudara fibrokistik
  • Mastitis periductal, yaitu peradangan dan infeksi pada saluran susu yang tersumbat
  • Jaringan parut atau hilangnya lemak di area tersebut karena operasi atau trauma
  • Tuberkulosis.

Gejala

Puting masuk ke dalam diklasifikasikan berdasarkan tingkatan, berdasarkan seberapa serius gejala atau kondisinya, seperti:

  • Tingkat 1, puting dapat dengan mudah ditarik ke luar, dan kadang-kadang akan menonjol dengan sendirinya dengan dingin atau rangsangan, pengidapnya masih bisa menyusui
  • Tingkat 2, puting dapat ditarik keluar, tetapi dengan cepat kembali ke bentuk aslinya ke dalam, sehingga mengalami kesulitan menyusui
  • Tingkat 3, kondisinya paling parah, yakni puting tidak dapat ditarik keluar dan tidak bisa menyusui.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Puting Payudara Wanita

Diagnosis

Diagnosis puting yang masuk ke dalam dapat dilakukan hanya dengan melihat bentuknya.

Namun, dalam beberapa kasus diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis banding, seperti pada abses atau kanker payudara.

Perawatan

Bicaralah dengan dokter jika memiliki kekhawatiran terkait puting dan ingin mempertimbangkan perawatan.

Perawatan akan tergantung pada jenis inversinya, pilihannya meliputi:

  • Teknik Hoffman, latihan ini dapat berguna jika puting rata atau agak terbalik dan hendak bersiap-siap untuk menyusui. Letakkan ibu jari di kedua sisi pangkal puting dan tekan ke bawah sambil menarik ibu jari terpisah, lakukan ke semua sisi puting
  • Perangkat eversi puting, dilakukan dengan alat suntik atau alat pengisap
  • Pembedahan.

Jika puting sebelumnya menonjol lalu kemudian berbalik ke dalam tanpa alasan yang jelas, segera hubungi dokter.

Komplikasi

Pada kasus puting masuk ke dalam yang terjadi bukan karena bawaan, pengidapnya berisiko mengalami:

Baca juga: 10 Penyebab Kenapa Puting Sakit, Bisa Terkait Infeksi sampai Kanker

  • Kanker payudara
  • Duct ectasia, yaitu pelebaran saluran susu dan penebalan dindingnya
  • Penyakit payudara fibrokistik
  • Mastitis periductal, yaitu peradangan dan infeksi pada saluran susu yang tersumbat
  • Jaringan parut atau hilangnya lemak di area tersebut karena operasi atau trauma
  • Tuberkulosis
  • Krisis percaya diri
  • Kesulitan atau bahkan tidak bisa menyusui.

Pencegahan

Belum diketahui bagaimana cara mencegah puting masuk ke dalam, terlebih kondisi ini sering terjadi akibat bawaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hasil Uji Klinis Obat GERD di Indonesia Menjanjikan
Hasil Uji Klinis Obat GERD di Indonesia Menjanjikan
Health
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau