KOMPAS.com - Keadaan vegetatif persisten adalah saat seseorang terjaga, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Kondisi ini adalah diagnosis neurologis spesifik saat seseorang dengan batang otak yang berfungsi tanpa memiliki kesadaran atau fungsi kognitif.
Individu dalam keadaan tidak sadar dan tidak responsif tidur dan terjaga secara bergantian, tapi tidak dapat berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan di sekitarnya.
Baca juga: Waspadai Kejang Terus-menerus dapat Sebabkan Orang Mengalami Koma
Seseorang dengan keadaan vegetatif persisten atau untuk waktu yang lama dapat dianggap sebagai:
Jika seseorang telah terdiagnosis dengan keadaan vegetatif permanen, pemulihan dapat menjadi sangat sulit, tapi masih memungkinkan.
Seseorang dengan batang otak berfungsi tanpa memiliki kesadaran atau fungsi kognitif dapat:
Mereka tidak dapat:
Baca juga: Koma
Keadaan vegetatif berbeda dengan:
Keadaan vegetatif dapat terjadi saat otak besar rusak parah (membuat fungsi mental terganggu), tetapi sistem aktivasi retikuler masih berfungsi (membuat penderita masih dapat terjaga).
Sistem aktivasi retikuler mengontrol jika seseorang terjaga. Sistem ini terletak jatuh di dalam bagian atas batang otak (bagian otak yang menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang).
Beberapa penyebab umum keadaan vegetatif dari kerusakan otak yang parah, yaitu:
Gangguan apapun yang sangat merusak otak seperti pendarahan tak atau infeksi otak dapat mengakibatkan keadaan vegetatif.
Diagnosis keadaan tidak sadar dan tidak responsif membutuhkan:
Baca juga: Kisah M. Habib Shaleh, Lahir Kembali setelah Koma Cedera Olahraga
Beberapa tes uji yang dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis seseorang dalam keadaan vegetatif:
Apabila diagnosis keadaan vegetatif persisten diragukan, PET, SPECT, atau MRI fungsional harus dilakukan.
Perawatan tidak dapat memastikan pemulihan dari keadaan kesadaran yang terganggu, termasuk keadaan vegetatif.
Sebaliknya, dibutuhkan pengobatan suportif untuk memberikan kesempatan terbaik untuk perbaikan alami, seperti:
Baca juga: Mengantuk Setelah Makan Tanda Kamu Alami Koma Makanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.