KOMPAS.com - Selain menyebabkan demam berdarah, nyamuk juga dapat menyebarkan virus dan menyebabkan penyakit.
Flu tulang atau chikungunya adalah infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami demam mendadak disertai nyeri sendi yang hebat. Ini mengapa kondisi ini disebut dengan flu tulang.
Baca juga: Waspadai Chikungunya pada Anak
Virus chikungunya dapat menginfeksi semua orang, mulai dari bayi hingga orang tua dan hingga saat ini masih belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini.
Meskipun umumnya tidak menimbulkan komplikasi serius, tetapi gejala penyakit ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama hingga berbulan-bulan.
Dirangkum dari Centers for Disease Control and Prevention dan Everyday Health, gejala flu tulang biasanya muncul sekitar 3 sampai 7 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Berikut beberapa gejala chikungunya:
Flu tulang tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat memunculkan gejala yang parah, bahkan menyebabkan kelumpuhan sementara.
Seseorang yang pernah terinfeksi flu tulang menjadi lebih kebal dan terhindar dari infeksi selanjutnya.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Chikungunya
Dikutip dari Everyday Health, flu tulang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yaitu nyamuk yang juga menularkan virus demam berdarah.
Virus chikungunya tidak menyebar secara langsung dari orang ke orang, termasuk melalui ASI.
Penularan virus terjadi ketika nyamuk menggigit seseorang yang telah terinfeksi flu tulang sebelumnya lalu menyebarkan ke orang lain melalui gigitan.
Menurut WebMD, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini, yaitu:
Melansir Everyday Health, dokter akan melakukan pemeriksaan darah atau tes serologi, seperti tes Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
Tes ELISA dapat mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang berkaitan dengan flu tulang atau chikungunya.
Kadar antibodi IgM biasanya sangat tinggi pada lima minggu pertama setelah gejala muncul dan dapat bertahan hingga dua bulan.
Pemeriksaan darah penting dilakukan karena gejala flu tulang hampir menyerupai gejala demam berdarah dan virus Zika.
Baca juga: Mengenal Gejala Chikungunya dan Cara Mencegahnya
Dirangkum dari Everyday Health dan Centers for Disease Control and Prevention, tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya.
Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala. Berikut beberapa metode penanganan untuk meredakan gejala, yaitu:
Dikarenakan gejala chikungunya mirip dengan demam berdarah maka hindari penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mencegah perdarahan.
Mengutip Medical News Today, terdapat beberapa komplikasi yang ditimbulkan akibat penyakit ini, yaitu:
Baca juga: Waspadai Perbedaan Demam Berdarah dan Demam Chikungunya
Dirangkum dari Medical News Today dan Everyday Health, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
Selain itu, terdapat beberapa cara untuk memberantas sarang nyamuk, meliputi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.