"Ibu-ibu penasaran, dan mereka mulai mempraktikkan mengolah MPASI alami. Dampaknya juga terlihat pada anak-anak, ada yang sebelumnya tidak nafsu makan menjadi lebih nafsu makan," ujarnya.
Cara Jahrah menggaet hati kaum ibu untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan memberikan makanan pada bayi, turut menentukan keberhasilannya.
"Kita harus punya kegiatan yang bikin ibu penasaran. Kita juga harus memotivasi, bukan menghakimi para ibu, jadi mereka bisa lebih terbuka," ungkapnya.
Mengubah pola pikir ibu menjadi kepedulian Jahrah dan kelompoknya, karena terpenuhi gizi bayi bergantung pada ketelatenan sang ibu.
Kepedulian juga menjadi kekuatan Jahrah mendampingi ibu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Keberhasilan ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi, baginya, adalah bentuk pencapaian pribadi.
"Saya senang melihat orang berhasil. Saya merasa punya utang kalau belum berhasil mendampingi ibu," ucapnya.