Kesimpulan itu dibuat setelah ditemukan adanya kemiripan antara fragmen kecil dari DNA virus kelelawar tersebut dengan pasien pertama MERS.
Virus ini pertama kali terdeteksi di Australia selama wabah penyakit pernapasan menular pada kuda dan manusia di tahun 1994.
Para ahli telah mengonfirmasi bahwa kelelawar pteropodid merupakan reservoir penyakit ini,
Kuda-kuda tersebut terinfeksi ketika memakan rumput yang telah terkontaminasi dengan urin kelelawar.
Kemudian, kuda-kuda tersebut menularkan penyakitnya kepada manusia.
Virus ini menyebabkan rabies yang bisa menewarkan manusia, seperti virus rabies pada umumnya.
Virus ini ini juga pernag menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Amerika Latin. Sayangnya, belum ada obat dan vaksin untuk mengatasi infeksi virus ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.