Kondisi ini dikenal sebagai hipotalamus amenore. Sebagai informasi, hipotalamus atau area yang mengendalikan hormon menstruasi sangat dipengaruhi stres.
Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi medis yang disebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi.
Gejala PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan di area yang tidak semestinya, muncul kista pada ovarium, dan infertilitas.
Penderita PCOS biasanya mengalami haid setiap dua minggu, atau bisa setiap tiga bulan bahkan hanya setahun sekali.
Efek samping mengonsumsi obat KB adalah membuat hormon estrogen jadi rendah.
Kondisi ini terkadang membuat haid terlambat atau tidak menstruasi sama sekali.
Beberapa keluhan efek samping obat KB ini banyak dilaporkan dari IUD hormonal, implan, atau KB suntik.
Jika Anda sudah berhenti mengunakan obat pengontrol kehamilan, siklus hadi butuh satu hingga tiga bulan untuk kembali normal.
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Kelenjar tiroid yang terletak di leher, mengatur kinerja metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid yang tidak aktif atau terlalu aktif dapat memengaruhi produksi hormon dan berimbas pada haid.
Gangguan hormonal dapat menyebabkan penyakit diabetes, sel telur gagal matang, sampai menurunkan produksi hormon yang menujang kinerja organ reproduksi.
Disfungsi tiroid ini bisa ditandai gejala kelelahan serta berat badan naik atau turun secara drastis.
Untuk memastikan kesehatan kelenjar tiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan lewat tes darah.
Penggunaan beberapa jenis obat juga dapat berimbas pada siklus mestruasi.
Beberapa obat yang dapat menyebabkan haid terlambat di antaranya obat antinyeri, obat untuk mencegah pembekuan darah, sampai ibuprofen.
Baca juga: Susah Tidur Saat Haid, Begini Posisi Tidur untuk Kurangi Nyeri Haid