KOMPAS.com - Selama ini ada anjuran agar setiap orang minum air putih delapan gelas atau dua liter dalam sehari.
Air putih lebih dianjurkan sebagai fondasi pemenuhan cairan tubuh karena paling gampang diserap.
Sumber cairan lain bisa berasal dari buah, sayur, teh, kopi, sampai kuah masakan.
Lantas, benarkah kebutuhan minum setiap orang sebanyak dua liter per hari, termasuk saat puasa?
Baca juga: 10 Cara Mudah Menghilangkan Cegukan Tanpa Minum
Melansir Healthline, kebutuhan cairan atau minum air putih setiap orang bisa berbeda-beda.
Kebutuhan cairan tergantung banyak tidaknya aktivitas, jenis kelamin, kondisi kesehatan, suhu udara, kelembaban,
sampai intensitas berkemih atau kencing
Para ahli dari Institute of Medicine di AS menjabarkan kebutuhan cairan rata-rata per hari individu dalam kondisi sehat dengan aktivitas normal sebagai berikut:
Dari total kebutuhan tersebut, sekitar 20 persen asupan cairan berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Sedangkan 80 persen sisanya berasal dari air putih dan minuman lainnya.
Baca juga: Kenapa Jadi Sering Kencing setelah Minum Air Putih?
Seperti hari biasa, kebutuhan cairan selama Ramadhan disesuaikan dengan jenis aktivitas dan kebiasaan makan.
Cairan dalam tubuh memang bisa hilang setiap hari lewat air seni dan keringat.
Namun saat berpuasa, tubuh seseorang secara alami beradaptasi menghemat air untuk bekal menjalani puasa.
"Saat puasa, ginjal akan menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi intensitas kencing," jelas Tanya van Aswegen, ahli gizi klinis dari Valiant Clinic Dubai kepada Gulf News.
Mengonsumsi asupan kaya cairan yang cukup saat puasa penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berpuasa dan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.