Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Nutrisi Pisang, Buah Paling Penting di Bumi

Kompas.com - 10/10/2020, 15:03 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Pisang juga merupakan sumber serat jenis lain yang baik, seperti pektin. Beberapa pektin dalam pisang larut dalam air.

Saat pisang matang, proporsi pektin yang larut dalam air meningkat. Ini mengapa pisang menjadi lunak seiring tingkat kematangannya.

Baik pektin dan pati resisten dapat menimbulkan peningkatan gula darah setelah makan.

Lemak

Pisang merupakan buah rendah lemak. Kadar lemak dalam pisang kurang dari setengah gram per pisang ukuran sedang.

Baca juga: Sarapan Pisang di Pagi Hari, Bagaimana Baiknya?

Protein

Pisang juga cukup rendah protein. Kandungan proteinnya hanya 1,5 gram per pisang berukuran sedang.

Vitamin dan mineral

Pisang adalah sumber beberapa vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.

Pisang dikenal karena kandungan kaliumnya. Satu pisang berukuran sedang menawarkan 422 mg kalium, atau sekitar 9 pesen dari kebutuhan harian.

Menurut penelitian yang terbit dalam Journal of American Collefe of Cardiology, diet tinggi kalium dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan kadar tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Selain kalium, pisang mengandung beberapa vitamin C, folat (vitamin B6), magnesium, dan kolin.

Senyawa lain

Selain kandungan di atas, pisang juga mengandung senyawa bioaktif lain. Beberapa di antaranya:

  • Dopamin dalam pisang tidak bertindang sebagai neurotransmitter di otak. Ini karena dopamin dalam pisang tidak melewati penghalang darah-otak yang bisa mempengaruhi suasana hati. Sebaliknya, dopamin dalam pisang bertindak sebagai antioksidan.
  • Katekin merupakan salah satu antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam pisang. Kandungan ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Apakah Penderita Asam Lambung Boleh Makan Pisang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com