Kerusakan katup jantung dan gangguan irama jantung merupakan penyebab stroke menyerang kalangan orang tua.
Stroke juga bisa terjadi saat pembuluh darah arteri tersumbat lemak.
Baca juga: Apakah Penderita Stroke Bisa Kembali Hidup Normal?
Gula darah tinggi atau penyakit diabetes bisa jadi penyebab stroke secara langsung dan tidak langsung.
Seperti diketahui, penderita penyakit gula darah tinggi (diabetes) umumnya menderita tekanan darah tinggi dan punya berat badannya berlebih.
Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit stroke. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah dan memicu stroke.
Penderita diabetes yang terserang stroke saat gula darahnya tinggi kemungkinan besar mengalami cedera otak yang lebih parah.
Seseorang jadi lebih rentan terserang stroke apabila berat badannya di atas batas ideal.
Untuk itu, kontrol berat badan berlebih demi menurunkan risiko stroke.
Coba bangun kebiasaan sehat dengan berolahraga ringan seperti jalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang dapat menjadi penyebab stroke.
Sejumlah obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah terkadang dapat menyebabkan stroke.
Selain itu, studi menunjukkan obat terapi hormon untuk mengurangi ketidaknyamanan menopause dan pengontrol kehamilan juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai
Serangan stroke kini tak pandang usia. Bayi dalam kandungan sampai kalangan lansia tak luput dari serangan penyakit yang bisa memicu disabilitas ini.
Namun, umumnya peluang menderita stroke meningkat seiring bertambahnya usia.
Risiko mengalami stroke jadi lebih besar setelah usia menginjak 55 tahun.