KOMPAS.com - Kondisi tidak nafsu makan dan mual rupanya saling berkaitan.
Mual acapkali memicu tidak nafsu makan. Sebaliknya, Anda juga bisa mual jika kurang nafsu makan dan minim asupan.
Mual adalah perasaan ingin muntah yang berasal dari mulut, bagian belakang tenggorokan, atau perut.
Selain ingin muntah, gejala mual lainnya yakni pusing, susah menelan, produksi air liur meningkat, dan berkeringat.
Baca juga: Anak Balita Tidak Nafsu Makan: Penyebab dan Cara Mengatasi
Tidak nafsu makan bukan berarti tidak lapar sama sekali. Anda juga bisa makan lebih sedikit dari biasanya, tidak tertarik pada makanan, atau enggan makan sama sekali.
Penyebab tidak nafsu makan dan mual bisa beragam. Ada yang membutuhkan pengobatan medis, atau bisa diatasi dengan cara sederhana. Berikut beberapa di antaranya:
Melansir Medical News Today, penyebab tidak nafsu makan dan mual dapat terkait dengan kehamilan.
Mual dan tidak nafsu makan bisa muncul di sembilan minggu pertama kehamilan dan gejalanya mereda setelah 14 minggu pertama.
Cara agar nafsu makan bertambah bagi ibu hamil bisa dengan memilih makanan yang cita rasanya tidak tajam, banyak minum, makan dalam porsi kecil, minum jahe, atau makan biskuit.
Masalah psikologi seperti stres, cemas, depresi, dll. juga bisa jadi penyebab tidak nafsu makan dan mual.
Saat stres atau dilanda kecemasan, seseorang cenderung mengalami gangguan makan termasuk tidak nafsu makan.
Selain itu, gangguan kecemasan juga bisa memicu mual, gemetaran, keringat bercucuran, jantung berdebar, dan susah bernapas.
Cara mengatasinya perlu dukungan tenaga kesehatan mental profesional.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengurangi Nafsu Makan Berlebihan
Olahraga bisa jadi penyebab tidak nafsu makan dan mual karena banyak darah yang mengalir dari perut ke bagian tubuh lainnya.