Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Pneumonia, Gejala, dan Penyebabnya

Kompas.com - 12/11/2020, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Mayo Clinic, NHS,

KOMPAS.com - Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur.

Penyakit ini dapat menular lewat percikan cairan pernapasan saat penderita batuk, bersin, atau bernapas.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu pneumonia, gejala, dan penyebabnya.

Baca juga: Sistem Pernapasan: Fungsi, Organ, Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Apa itu pneumonia?

Melansir laman resmi American Lung Association, pneumonia adalah penyakit infeksi yang membuat kantung udara paru-paru (alveoli) meradang.

Radang paru-paru tersebut membuat kantung udara berisi cairan atau nanah.

Akibatnya, pasokan oksigen yang masuk ke tubuh dan beredar ke aliran darah jadi terhambat.

Pneumonia bisa berat maupun ringan. Hal itu dipengaruhi jenis kuman biang infeksi, usia, dan kondisi kesehatan penderita.

Orang yang paling berisiko terkena pneumonia adalah bayi, anak di bawah dua tahun, kalangan lansia di atas 65 tahun.

Pasien yang dirawat di ruang intensif rumah sakit, penderita penyakit kronis, perokok aktif dan pasif, penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, sampai orang yang pernah menjalani transplantasi organ juga rentan terserang pneumonia.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia

Gejala pneumonia

ilustrasi sesak napasshutterstock/Twinsterphoto ilustrasi sesak napas
Pneumonia bisa menimbulkan beragam gejala. Tanda penyakit ini bisa muncul dalam hitungan jam atau hari sejak penderita terinfeksi.

Melansir NHS, gejala pneumonia yang umum di antaranya:

  • Batuk kering atau batuk berdahak dengan lendir kental berwarna kuning, hijau, atau cokelat
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Jantung berdebar
  • Demam atau suhu tubuh tinggi
  • Tidak enak badan
  • Badan berkeringat dan menggigil
  • Tidak selera makan
  • Sakit dada terasa lebih parah saat digunakan untuk bernapas atau batuk

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru

Gejala pneumonia yang tidak umum tapi dirasakan sebagian penderitanya yakni:

  • Batuk berdarah
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Badan terasa nyeri
  • Mengi
  • Nyeri sendi dan otot
  • Linglung atau merasa bingung, terutama pada orang lansia

Jika beberapa gejala pneumonia di atas diikuti demam dengan suhu di atas 39 derajat Celsius, sesak napas, dan sakit dada, segera bawa penderita ke dokter.

Pneumonia bisa mengancam jiwa apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-paru?

Penyebab pneumonia

Ilustrasi CT scan dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19. Ilustrasi CT scan dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19.
Banyak kuman yang menyebabkan pneumonia. Menurut Mayo Clicic, penyebab pneumonia yang paling umum adalah bakteri dan virus.

Tubuh manusia sebenarnya bisa mencegah kuman tersebut menginfeksi paru-paru.

Tapi, saat sistem imum belum atau tidak prima, kuman bisa masuk ke tubuh dan menimbulkan penyakit.

Berikut beberapa jenis kuman penyebab pneumonia:

  • Bakteri

Penyebab premunonia bisa berasal dari Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini jamak muncul setelah flu. Ada juga organisme mirip bakteri jenis Mycoplasma pneumoniae biang pneumonia ringan.

  • Jamur

Infeksi jamur acapkali memicu pneumonia pada penderita dengan masalah kesehatan kronis atau daya tahan tubuh lemah. Jamur ini bisa hidup di tanah sampai kotoran burung.

  • Virus

Virus penyebab pneumonia antara lain virus biang flu sampai virus corona biang Covid-19. Jenis virus ini kerap menyerang anak-anak di bawah lima tahun.

Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Paru-paru saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona?

Penyakit pneumonia bisa diketahui dokter lewat pemeriksaan kesehatan.

Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan rontgen dada, tes dahak, atau tes darah.

Kendati bisa mengancam jiwa, penyakit ini bisa diobati. Penderita juga perlu minum banyak air putih dan banyak istirahat selama proses pemulihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau